Hikmah Lailatul Qadar

calligraphy54Oleh: Abd A’la
Guru besar dan pembantu rektor 1 Bidang Akademik IAIN Sunan Ampel Surabaya

Dalam sepuluh hari terakhir Ramadan seperti saat ini umat muslim biasanya mulai meningkatkan frekuensi dan intensitas ibadah mere­ka. Pada hari-hari itu, mere­ka kian mem­perbanyak salat ma­lam, berlama-lama dalam berdoa, dan berusaha sesering mungkin mengkhatamkan Alquran.

Mereka melakukan se­mua itu dengan tujuan uta­ma mendapatkan ke­baikan perenial Lailatul Qadar; malam yang nilai ke­baikannya tidak tertandingi oleh malam dan hari-hari lain. Dalam hadis Nabi dinyatakan, siapa saja yang memeriahkan malam tersebut nisca­ya segala dosanya di masa-masa sebelumnya akan terampuni. Bahkan, hadis lain menyebutkan, orang yang dapat meraih rahmat Allah pada malam al-Qadar, dia akan menerima suatu kebahagiaan yang akan membuatnya tidak akan pernah menderita lagi. Wajar sekali jika umat Islam berusaha berburu malam al-Qadar dengan melaknasakan ibadah ritual sebanyak mungkin.

Lailatur Qadar, bagi Siapa?

Pengabaran hadis Nabi tersebut dipastikan kebenarannya. Apalagi, ayat-ayat Alquran nyaris seutuhnya mendukung pernyataan tersebut, semisal pernyataan bahwa rahmat-Nya meliputi segala sesuatu yang ada di alam semesta, dan risalah Muhammad (SAW) adalah untuk menyebarkan kerahmatan.

Meski demikian, untuk memahami hadis tersebut, umat Islam tidak bisa memaknai secara sepotong-sepotong, dan disapih dari hadis yang lain. Hadis tersebut perlu disandingkan dengan hadis lain. Misalnya, ungkapan itu perlu dimaknai melalui hadis riwayat Ibnu Abbas yang menjelaskan bahwa pengampunan dan rahmat Allah hanya berlaku sepanjang orang mukmin atau orang yang beribadah itu bukanlah orang yang tidak pernah peduli terhadap lingkungan, bukan pendurhaka, bukan pendendam, dan pembenci, serta bukan orang yang suka memutus tali silaturahmi.

Atas dasar itu, tidak setiap orang yang beribadah ritual intens pada malam-malam kemungkinan turunnya Lailatul Qadar dipastikan diampuni segala dosanya, dan sekaligus mendapatkan berkah Allah. Kendati dia semalam suntuk tidak tidur melakukan ibadah ritual, tapi hatinya masih kotor, dan sikap perilakunya membuat manusia yang lain terganggu atau bahkan tersakiti, dia hampir dipastikan hanya beribadah dalam kesia-siaan. Dia bisa saja bukan memperoleh keteduhan iman sejati dalam bentuk kepengasihan dan ampunan Allah, tapi sangat mungkin hanya akan terjebak dalam keletihan fisik dan kelelahan moral.

Menyinari Kehidupan

Umat Islam tentu tidak ingin beribadah secara sia-sia. Karena itu, setiap getaran lidah dalam membaca doa dan Alquran, dan setiap gerakan dalam melakukan ritual salat atau lainnya, khususnya di malam-malam terakhir Ramadan agar menjadi darah segar dalam jantung keberimanan. Melalui darah segar itu, iman terus memompakan semangat keberagamaan sejati; keberagamaan yang membuat umat Islam terlindungi dan terselamatkan saat ini di alam dunia, dan nanti di alam eskatologis.

Keselamatan dan keterlindungan diri -di mana pun dan kapan pun- bukan perolehan gratis yang hadir tanpa diundang, tapi muncul dari usaha keras yang mutlak dikembangkan dari diri kita masing-masing. Kita akan selamat dan terlindungi bilamana kita sebermula sekali berusaha melindungi dan berusaha menyebarkan keselamatan bagi yang lain, manusia, dan seisi alam.

Pada tataran itu, kita perlu menjadikan ibadah dalam rangka menjemput Lailatul Qadar dan di waktu-waktu yang lain sebagai dialog intens dengan Allah. Kita perlu menjadikannya sebagai penelanjangan atas kelemahan dan kesalahan diri sendiri, serta sebagai penyesalan diri atas keteledoran tersebut. Seiring itu, kita seharusnya menjadikan setiap ibadah dari menit ke menit sebagai komitmen total untuk tidak melakukan dan mengulangi kesalahan di masa-masa akan datang.

Sebagai awal yang harus dimulai saat ini juga, kita bisa berangkat dari hal-hal kecil. Ketika beribadah, terutama saat hari menjelang tengah malam, misalnya, kita perlu mempertanyakan apakah ibadah kita tidak menyakiti orang lain; apakah tetangga yang sedang beristirahat atau teman yang sedang sakit tidak terganggu dengan kelantangan bacaan doa dan tadarus kita? Sejalan dengan hal *sepele* semacam itu, kita juga perlu berdialog dengan diri sendiri mengenai amanah yang kita emban sesuai peran kita masing-masing dalam ranah yang lebih luas, sosial, politik, dan aspek-aspek yang lain. Seandainya kita masih suka makan suap, korupsi, menyengsarakan rakyat, atau mengadu domba masyarakat, dan belum sepenuhnya jera dari kejahatan, kita hanya akan terjebak dalam *tamanni*, utopia untuk kehadiran Lailatul Qadar.

Sebaliknya, manakala saat beribadah bertekad untuk mengembangkan etika-moral di ranah publik, dan lalu diaktualisasikan ke dalam realita kehidupan, kita sangat mungkin akan meraih kebaikan seribu bulan. Selanjutnya, Lailatul Qadar akan selalu hadir sepanjang tahun, bahkan sepanjang hidup menyinari kehidupan kita. Tiada hari tanpa Lailatul Qadar.

Mudah-mudahan kita mampu merekonstruksi ibadah kita pada Ramadan ini menjadi ibadah sejati yang terus menyinari sikap perilaku kita dari saat ke saat. Dengan demikian, puasa dan ibadah kita tidak sekadar menjadi tradisi tanpa makna, tapi akan mengantarkan kita, dan bangsa Indonesia secara keseluruhan, kepada kehidupan yang lebih baik.

Sumber: Jawa Pos dan Radar Banten.
Gambar: dari koleksi Mangga Dua
Google Similarity Search Result pada tgl 16-Sep-09 : 2 articles

About Lambang MH

Pengamat kehidupan, pengamat kemanusiaan, pengamat spiritual, pengamat teknologi dan pengamat segala macam yang bisa diamati.
This entry was posted in Clipping, Pencerahan, Renungan and tagged . Bookmark the permalink.

17 Responses to Hikmah Lailatul Qadar

  1. m4stono says:

    pertaminaxxx petromaxxx…qiqiqiqiqi…mumpung online sambil udad udud nyruput teh madu…menyimak ilmu2nya kang lambang sambil membujuk mbokde alexa biar turun

    ======================
    :: Walah, wong ini cuma trensletan / kopian dan dikasih sedikit pendapatnya wong bodo yang cuma bisa omdo doang koq… Bener-bener artikel yang ngga mutu babar blas inih… hiks… 🙂
    ======================

    • m4stono says:

      naaaaa…saranku lsg dipake…hihihi….sampeyan coba aja masuk kaskus di debate club….masuk di yg agak sara2 dikit dan komeng sara juga…..trus diselipin kata2 jimatnya…dijamin aman dari bata…paling cuman diomelin si momod…heheheheheh

      ======================
      :: Setuju gan, nais tips… sundul ah dua kali…
      Saya belum paham itu bata sama momod, wong enda pernah komen di sana.
      Cuman baca-baca doang, kalau banyak yang bagus langsung massive download satu forum disedot. Bacanya entar di kantor kalau lagi santai.
      Cara nyundul juga belum tahu tuh. 🙂

      ======================

      • Lambang says:

        Luthuna, kemarin saya kasih komen di salah satu blog. Pertanyaan tentang apa yang ada di dalam tulisannya. Lha malah komen saya dihapus diem-diem, padahal nanyanya sopan, ngga menuduh, ngga minta dalil, ngga ad hominem, ngga troll, ngga OOT…
        Ya sudahlah, kalau pola pikirnya masih kurang beradab gitu. Mudah-mudahan dia baca tips Kang Tono di artikel Realitas Spiritual itu, jadi bisa buat modal untuk jawab pertanyaan yang sulit-sulit.

      • m4stono says:

        lha itu….kalo mungkin si empunya blog copas sana sini tapi gak tahu isi materi yg dicopas….tapi kalo kang lambang saya yakin joss sudah memahami materi…hihihihi…kalo mo khusnuzon yaaa mungkin salah ngeklik kali si empunya blog…kalo mo suuzon..yaaa mungkin liat tulisannya aj dah sepet matanya apalagi mbacanya…qiqiqiqiqi….tapi pada dasarnya keknya gini kang…mungkin menurut sampeyan sudah sopan tapi menurut si empunya termasuk kurang ajar…jadi ini masalah persepsi aja…..kabuuuuuurrrrrrrrrr

        ======================
        :: Wekekekkk… persepsi yang beda ya…
        ======================

  2. qarrobin says:

    Feminaaxxxxx…………

    Setuju sama artikelnya, sama empunya dan sama komentator petromaxnya.

    Hatur tengkiu sharenya.

    @Kangboed ditunggu kacugaxnya
    kalo di palembang, cugak=tidak mendapatkan yang diharapkan, maksudnya pertamaxnya ga dapet, maaf ya kangboed jadi objek penderita lagi

    Mohon maaf bathin lahir buat semuanya

    ======================
    :: Mohon maaf lahir dan bathin kepada Mas Qarrobin.
    ======================

  3. batjoe says:

    ampun dah…….
    jalan tol tembus …….
    saya mas ketiganya….
    botol ijo ma udah sering banget kesana kemari mungkin lupa harus ngetem dulu disini heheheee

    ======================
    :: 😆 😆
    ======================

  4. batjoe says:

    aku baca dulu ya mas ..
    mgomnetnya nitip aja to idem ma mas qarrobin to mas ton
    selmat malem mas dan semoga makin maju aja sama tante alexanya hahahahaaa

    ======================
    :: Iya mas, makasih. 🙂
    ======================

  5. azzaam says:

    situs anda telah mendapat persetujuan dari admin indotopten, terima kasih..

    ======================
    :: Makasih bro… 🙂
    ======================

  6. tomy says:

    Ngaturaken Sugeng Ariyadi Mas Lambang
    Nyuwun pangapunten lair trusing batin
    Mugi linebur sedaya dosa kalepatan kita sedaya

  7. Lambang says:

    Ngaturaken pangapunten lahir lan bathin mas Tomy.
    Mugi tansah pinaringan slamet, jembar ati lan kamukten.

  8. Segala kebaikan..
    Takkan terhapus oleh kepahitan
    Kulapangkan resah jiwa..
    Karna kupercaya..
    Kan berujung indah

    MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
    MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN……..

    ======================
    :: Mohon Maaf Lahir dan Bathin mas Batjoe.
    ======================

  9. pamuji rahayu..,

    kang lambang.., ngaturaken gunging panuwun.. mugya panjenengan tansah ginanjar wilujeng berkahing Gusti Ingkang maha Welas Asih…, tebih ing rubedha niring sambikala..,

    ngaturaken : Sugeng Riyadi 1430H , nyuwun agenging pangaksami bathin ingkang utami lan lahir ingkang sepindah.., mugya sedaya kalepatan lebur ing dinten riyadi meniko. nuwun..

    salam sihkatresnan
    rahayu..,

    ======================
    :: Mas Hadi, nyuwun pangapunten komen panjenengan ketangkep satpam.
    Kulo ngaturaken sugeng ariyadi ugi, lan nyuwun pagapunten lahir lan bathin sedoyo kalepatan kulo.
    Salam katresnan.

    ======================

  10. m4stono says:

    Tak terasa ramadhan segera berakhir, para sufi pun menangis karena segera ditinggal ramadhan bulan paling bagus untuk menuju sang kekasih, kita yang lahir akan segera kembali kebatin kelak, segala yang lahir akan kembali ke batin, segala yg batin hanya milik Allah, segala dosa insya Allah akan dilebur, apabila ada salah salah kata dalam berucap maupun postingan maka itu hanya kesalahan kami belaka, segala kebaikan kebaikan yg tersirat hanya milik Allah semata. Akhirnya hanya bisa terucap selamat hari raya Idul Fitri 1430 H kepada mas lambang mohon maaf lahir dan batin, taqabalallahu minna wa minkum taqabalallahu yaa karim, minal aidzin wal faidzin

  11. Lambang says:

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430H katur Kang Tono.
    Semoga guyonan kita selama ini tidak menjadi beban di hati.
    Semoga kita selalu mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya.
    Mohon maaf lahir dan bathin.
    Salam Persahabatan.

    Ngga mudik tah Kang? Oleh-oleh ya… saya jaga di pos ronda nih..

  12. Sayyid. says:

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak lambang,

    Sebenarnya banyak yg tidak mengerti apa yg difirmankan Allah yaitu malam lailatul qadar malam yang lebih baik dari seribu bulan.
    Saya ingin menjelaskannya disini saudaraku:
    Sebelum rasulallah menerima wahyu pertama yaitu pertemuan beliau kepada jibril alahisalam,rasulallah telah dapat mimpi bahwa Allah menyuruh beliau melakukan ibadah setiap malam hari di gua Hira.
    Setelah penerimaan wahyu pertama yaitu surat al-alaq oleh jibril a.s wahyu yg berikutnya tidak kunjung muncul sehingga beberapa waktu lamanya tetapi beliau tetap melakukan ibadahnya di malam hari di gua Hira.
    Waktu datangnya wahyu berikutnya menjadi perselisihan di antara kaum muslimin/muslimat.Saya ambil sedikit kutipan dari suatu cerita:Terjadi perselisihan tentang berapa lama wahyu tersebut terhenti. Ada yang mengatakan tiga tahun, dan ada pula yang mengatakan kurang dari itu. Pendapat yang lebih kuat ialah apa yang diriwayatkan oleh Baihaqi, bahwa masa terhentinya wahyu tersebut selama enam bulan.

    Mari kita lihat lagi makna dari firman Allah diatas tersebut:
    Seribu bulan berarti seribu hari dan seribu malam berarti satu tahun mempunyai 365 hari/malam dan berarti seribu malam adalah 2 tahun dan 7 bulan wahyu terputus.
    Jadi wahyu (alquran) yg berikutnya yg ditunggu- tunggu beliau juga turun di malam hari di gua hira cuma malam ini( di bulan ramadhan)adalah malam yg istimewa dibandingkan malam-malam ibadah beliau di gua hira yg lalu.
    Sekarang kembali lagi kepada firman Allah bahwa malam lailatul qadar adalah malam yg lebih baik dari seribu bulan.
    Sesungguhnya ibadah rasulallah selama 2 tahun 7 bulan tersebut memang baik tetapi tidak sebaik malam lailatul qadar ini karena malam ini adalah malam yang nyata bahwa beliau adalah benar-benar seorang rasul yg diberikan mujizat alquran kepadanya sebagai PERINGATAN dari Allah dan malaikat-malaikat adalah sebagai saksi.
    Saya yakin bahwa surat al-qadr diturunkan setelah surat al-alaq.
    Kita kembali lagi kepada firman Allah,surat al-alaq ayat 2 yaitu :dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
    Saya ulangi :dan tahukah kamu (wahai muhammad) malam kemuliaan itu?
    Saya yakin ayat ini khusus untuk rasulallah saja dan beliau saat ini sedang beribadah di gua hira seperti biasanya menanti kedatangan jibril a.s.

    Saya sangat setuju dengan perkataan pak lambang diatas:Sebaliknya, manakala saat beribadah bertekad untuk mengembangkan etika-moral di ranah publik, dan lalu diaktualisasikan ke dalam realita kehidupan, kita sangat mungkin akan meraih kebaikan seribu bulan. Selanjutnya, Lailatul Qadar akan selalu hadir sepanjang tahun, bahkan sepanjang hidup menyinari kehidupan kita. Tiada hari tanpa Lailatul Qadar.

    Salam kenal dan saya mengucapkan pak lambang beserta keluarga selamat idul fitri.

    Wassalamualaikum wr.wb,
    Sayyid.

  13. Lambang says:

    Terima kasih mas atas penjelasannya walaupun saya memahaminya tidak seperti itu. Bukan berdasarkan tenggang waktu kedatangan wahyu berikutnya. Saya lebih memahaminya bahwa malam Lailatul Qadar itu adalah malam yang penuh dengan enerji illahi, dan enerji itu siap untuk diambil oleh orang-orang yang memang sudah siap dan mampu untuk itu.

    Selain itu, saya masih belum mudeng dengan kalimat yang ini:

    Saya yakin ayat ini khusus untuk rasulallah saja dan beliau saat ini sedang beribadah di gua hira seperti biasanya menanti kedatangan jibril a.s.

    Tetapi itu sih enda terlalu masalah bagi saya, karena pemahaman setiap orang bisa berbeda-beda.

    Kalau mas ingin membuktikan enerji illahi itu, coba mas amati dan resapi malam takbiran ini, insya’Allah tepat turunnya enerji illahi dalam bentuk Lailatul Qadar.

    Salam.

  14. Sayyid. says:

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh mas lambang,
    Sayapun juga pernah mengalami perkara yg luar biasa di malam lailatul qadar yg penuh enerji tersebut yaitu ketika saya berdoa mengangkat kedua belah tangan saya memancarkan cahaya sehingga menerangkan ruangan saya beribadah dan mata sayapun tidak sanggup melihatnya.
    Tidak jadi masalah jikalau kita berbeda pendapat karena lailatul qadar adalah untuk umat muhammad.

    Salam juga.
    Sayyid.

    ======================
    :: Iya mas, salam sejahtera.
    ======================

Comments are closed.