Mengapa Kita Terkadang Berperilaku Aneh

Kemarin malam, saya berjalan-jalan di salah satu taman. Saat itu saya sedang menikmati kesendirian. Setelah hampir sekitar setengah jam saya berjalan, tiba-tiba ada seorang wanita di taman yang berteriak, “Hei macho… sini dong…” Dia kemudian melambaikan tangan ke arah saya. Saya cenderung untuk mengabaikannya karena saya pikir saya tidak kenal dengan orang itu, atau mungkin dia memanggil orang lain yang ada di dekat saya. Tetapi rasa ingin tahu saya meledak keluar. Saya berhenti.

Wanita itu rambutnya lebat dan panjang, ada beberapa tindikan di telinga dan hidung, tato pada kedua lengan, dan memakai T-Shirt funky. Dia memetik sebuah gitar akustik dan ada rokok swa-linting terbakar pada asbak kecil disampingnya. Saya tetap tidak mengenalinya.

Dia berhenti memetik gitar dan mulai tertawa begitu dia melihat saya menatap rokok swa-linting itu. “Jangan khawatir,” katanya. “Itu legal. Saya punya resep dokternya untuk beli itu. ”

“Oiya… saya pikir itu bukan urusan saya,” saya cepat-cepat menjawab.

“Intinya,” lanjutnya. “Mungkin Anda sudah terlambat kalau jalan-jalan hampir larut malam seperti ini. Saya pernah beberapa kali melihat Anda jalan-jalan sendirian tengah malam di sini. ”

“Jadi, maksud Anda memanggil saya untuk apa?” tanya saya.

“Yah puluhan orang berjalan di taman ini setiap hari, tetapi Anda tampaknya cukup menarik perhatian saya. Jadi, ngapain Anda di sini? ”

Saya bercerita tentang kesukaan saya pada alam dan suasana malam yang sangat nikmat untuk dirasakan dan bisa menenangkan pikiran saya. “… Seperti deep meditation,” kata saya.

Dia tersenyum, memetik sekali pada gitar, dan mengambil rokoknya. “Kalau begitu, saya juga melakukan hal yang sama seperti Anda sekarang,” jawabnya. “Hanya saja saya melakukannya dengan cara yang terbaik bagi saya. Bisakah Anda memahami itu? ”

Saya menatapnya sejenak dan kemudian tertawa, karena saya tahu dia benar. “Ya, saya bisa memahami itu,” kata saya. Dia mengedipkan mata dan mulai memetik gitar lagi. Saya mengedipkan mata juga dan mulai berjalan kembali.

Sebagian dari kita berjalan-jalan di tengah malam. Beberapa diantara kita memetik gitar akustik dan menghisap ganja. Dan yang lainnya ada yang pergi ke gereja. Atau minum seteguk anggur mahal. Atau berselancar di gelombang laut yang berbahaya. Atau melompat keluar dari pesawat dengan menggunakan parasut. Ketika kita mencoba untuk memahami orang lain secara pribadi dan mengaitkannya dengan hal-hal yang mereka lakukan, kita biasanya menganggap apa yang mereka lakukan aneh dan tidak masuk akal. Karena lebih mudah untuk melihat kejanggalan diantara hal-hal yang normal dibandingkan dengan menganalisa apa alasan mendasar yang ada dibalik kegilaan seseorang.

Tetapi jika kita melihat sedikit lebih dalam, mencoba memahami orang lain secara bijaksana dengan benar-benar mendengarkan mengapa mereka melakukan hal-hal yang mereka lakukan, mereka sepertinya bukan manusia yang aneh. Sebenarnya, mereka mulai tampak seperti manusia normal lainnya.

Dikemas oleh Lambang Mahardhika (LambangMH.wordpress.com).
Sumber: Referensi pribadi ditambah ide-ide lain.
Gambar: dari sini.

About Lambang MH

Pengamat kehidupan, pengamat kemanusiaan, pengamat spiritual, pengamat teknologi dan pengamat segala macam yang bisa diamati.
This entry was posted in Kehidupan, Kemanusiaan, Refleksi, Renungan and tagged , , , . Bookmark the permalink.

143 Responses to Mengapa Kita Terkadang Berperilaku Aneh

  1. m4stono says:

    PERTAMAXXX :mrgreen:

  2. m4stono says:

    ketoke bar ketemu banci ki……..tenang wae mas masalah orientasi seks itu hanya masalah selera masing2 gak lebih kok :mrgreen: hiyaaaaaa kaaabuuuurrrrrrrrrr……….

  3. m4stono says:

    ya memang aneh sih kan cara pandang orang beda2…..dulu aja yg mengalami pencerahan dibawah pohon, diatas bukit atau didalam gua aja dianggap gila dan sinting, lha nyatanya sekarang dipuja2 setengah mati….lha yg menemukan kacamata dulu dianggap tukang sihir dan dipenjara sampai mati, lha sekarang?

    prinsip utama dari berspiritualitas adalah “apakah orang lain bahagia dengan keberadaan kita?” atau jangan2 kita hanya bahagia sendiri seperti menghisap ganja maksudnya adalah kalo punya cimeng/ganja mbokya bagi2 ke tetangga biar teler ketawa ketiwi bareng :mrgreen:

  4. sikapsamin says:

    Saya memperhatikan gambar sikecil yg digendong…sedang memelototin apa itu?!?
    Gambarnya aja gak umum alias aneh, lebih aneh lagi dijadikan postingan oleh…

    Mungkin itu mas Lambang waktu msh orok ya?
    Pantesan…
    Tapi btw, kalau ‘aneh’ diganti ‘bocor-alus’…kira2 postingannya piye jal?!?

    • sikapsamin says:

      Tapi kalau ditelusuri sejarahnya -konon- memang sejak Eva/Hawa minta ‘buah-kuldi’* kpd Adam, apakah bukan aneh?
      Kalau tanya mengapa, yg bisa jawab yo mung Yang Maha Aneh…

      kuldi* = sekali pukul…jadi

      • sikapsamin says:

        Eh…tambahan dikit,

        Jangan2 kejadian antara Adam & Eva tsb, juga di Taman Anggrek ya?!?

    • Lambang says:

      Saya lagi belajar membuat postingan yang rada nyleneh tapi masih ada hubungannya dengan masalah kemanusiaan dan kehidupan. Berhubung isinya memang disamarkan seakan ketemu bencis, ya terpaksa gambarnya disesuaikan biar nyleneh sisan. 🙂

      Terkadang kalau kita makin banyak belajar dan sedikit mengerti, malahan merasa makin banyak yang harus dipelajari. Sering saya nyesel kenapa mesti belajar macem-macem sampai akhirnya sudah tidak bisa lagi menganggap bahwa agama berasal dari Tuhan. Semua cerita agama apapun menunjukkan bahwa Tuhan itu bener-bener ndeso dan manusiawi. 😉

      Soal Adam dan Hawa itu juga cerita ndeso. Tuhan menciptakan setan. Mestinya Tuhan tahu bahwa setan itu tidak akan mau menyembah Adam, tidak mau menyembah selain Tuhan, karena iman setan itu sedemikian tingginya sehingga dia tidak mau menduakan Tuhan dan dia tetap bersikeras hanya berbakti kepada Tuhan saja. Jadi menganggap setan itu musuh rasanya tidak tepat. Yang bener setan itu imannya tinggi tetapi sedikit arogan. Bukankah manusia tidak boleh berprasangka buruk terhadap siapapun, termasuk terhadap setan? :mrgreen:

      Belum lagi cerita buah yang ngga boleh dimakan. Ini jelas super ndeso karena sudah tahu bahwa akan dilanggar, lha koq tetep keukeuh menciptakan pohon. Boleh sih dibantah dengan argumen apapun, tapi ya tetep ndeso. Supaya ngga ndeso, dongengnya harus diubah. Misalnya Adam dan Hawa lagi berlayar di lautan surga, terus kesedot palung laut yang ternyata itu adalah time-tunnel dan akhirnya terdampar mak bedunduk di bumi ini. Jelas lebih keren, sayentipik dan bocor alus. 😆

      Akh, seandainya saya masih tetap ndeso seperti dulu… mengantongi kitab suci kecil kemana-mana… tentu semuanya akan menjadi aman, nyaman dan tenteram, walaupun banyak orang mengatakan kejanggalan yang ada dalam agama saya. Toh semua itu hanya ilusi, imajinasi dan persepsi masing-masing. :mrgreen:

      Belum ada satu orangpun yang bisa memberikan bukti nyata secara instan atas kebenaran dari sebuah ajaran agama. Mau nabi, kyai, ajengan, ustadz, romo, habib, mursyid, malaikat dll. Paling-paling hanya bukti yang diolah dan dimanipulasi secara supranatural agar terkesan itu dari Tuhan. 😎

      Note: Ini ajaran sesat… jangan diikuti! 🙄

      • m4stono says:

        huahahahaha benul benul setubruk mas, lha saya malah mbikin artikel buto cakil ada juga yg protes dipesbuk katanya ngajarin dualisme antara baik dan jahat…….lho saya kan cuman membaca kejadian…halah…biarlah yg mbaca mengambil manfaatnya, gitu aja kok repot :mrgreen:

        kalo sekarang ini trennya agnostik bukan atheis lagi, yaa masih percaya tuhan tapi tidak percaya pada agama2 dan cenderung mencibirnya padahal aslinya yg ngaku sudah terbebas dari belenggu agama dan mencibir yg masih beragama juga salah satu bentuk agama baru…..

        tapi bodo amat menurut saya, yg penting kita melakukan yg terbaik menurut kita dan terus belajar dan belajar, tidak sombong, baik dan rajin menabung :mrgreen:

      • Lambang says:

        Kemarin-kemarin saya rada aktif ngikutin postingan di SI, ternyata sebagian besar dari mereka itu seperti orang nyetel DVD, kebetulan dapet DVD baru yang memberikan kebebasan seluas-luasnya termasuk memaki-maki agama. Padahal itu ya tetep saja DVD, hanya memberikan ilusi dan imajinasi baru. 🙂

        Belum lagi kalau ketemu orang kuliahan filsafat. Asal dibantah dikit terus membahas premis, deduksi, reduksi, ontologi, epistemologi, kontradiksi, identitas, @#%&. Rasanya mereka ini memang teman diskusi yang sedikit nggilani koq… :mrgreen:

        Sebetulnya sih lebih bagus tetap memeluk agamanya masing-masing seperti yang tertulis di KTP. Ada beberapa keuntungan, misalnya kalau mati masih ada rombongan ustadz atau jemaat yang mendoakan. Soal doa itu bermanfaat, nyampe atau ngga, ya ngga masalah, nothing to loose. Ambulance-nya juga ada asosiasinya. Terus masih bisa juga gabung sekapling dengan orang tua atau saudaranya yang mendahului, karena kuburannya seiman.

        Coba kalau di KTP ditulis atheis, nguburnya ya cukup dilempar ke kali (seperti di India) atau dilempar ke jurang biar dimakan gagak. Ngga ada doa, kembang, tahlilan atau nyanyi bersama. Lha kan ngga enak banget tho?

        Iya kalau atheis itu nantinya diakui Tuhan, lha kalau ngga, dan ternyata Tuhan yang asli itu pancen ndeso, bodo dan kemlinthi, kan rugi dobel-dobel… hihi… 😆

  5. m4stono says:

    o iya mau nambahin kemarin lupa je 😀
    kalo tuhan2 terutama dari arab digambarkan ndeso ya wajarlah, wong orang2 timur tengah dulu ndeso2 banget kok jadi tuhannya ya ikutan ndeso :mrgreen: misalnya tuhannya yahudi gantianlah mosok tuhannya wong ngaku islam terus yg dibahas yang sepertigan waktu utk ngurus ciptaannya, sepertiga kedua utk ngurus peliharaannya dan sepertiga terakhir nganggur :mrgreem: mosok tuhan pengangguran kek bar keno PHK masal aja :mrgreen: itu kata buku lho lupa judulnya….

    lha mbok sekarang kita bikin konsep tuhan baru yg modern dan lebih humanis, prinsipnya tidak saling menganggu, misalnya tuhan yg maha pengertian bolehlah sex pranikah asal bertanggung jawab, hombreng lesbong bolehlah kan orientasi seksual itu selera masing2 seperti kesukaan pada warna :mrgreen: konsep surga dan neraka tidak ada, yg ada adalah konsep kecenderungan kesukaan semasa hidupnya, kalo suka ngeseks ya ntar masuk ke alam yg isinya ngeseks terus sak mareme, kalo suka maling ya ntar masuk ke alam kemalingan, kalo suka teler ya ntar dikasih ciu sak puase, kalo suka merusak kek model FPI ya ntar dikasih pentungan segede gaban terus dikasih sosok george bush utk digebuk sak modare :mrgreen:

    waduh jebul kok tambah sesat dan nggilani yo….hihihihih :mrgreen:

    • Lambang says:

      Wkwkwk.. bagus itu Kang. Yang susah kalau semasa hidupnya ngga percaya Tuhan. Setelah masuk alam yang baru, dikasih batu sama pohon dan disuruh nyembah sak puase… hihi.. 🙂

      Keknya yang paling cocok untuk jaman ini adalah Tuhan Yang Maha Kaya dan Super GM. Berdoa 10 kali langsung dapet motor. Berdoa 100 kali dapet mobil. Berdoa 1000 kali langsung dapet rumah sak isinya berupa istri yang kulitnya tembus pandang dan selalu virgin. *halah, mbalik ke bidadari sorga lagi* :mrgreen:

      Yang suka muter kaset lewat TOA ngga mikirin tetangganya sakit gigi atau lagi mumet, dikasih pahala berupa sound system segede gaban dan dikasih tetangga sak kelurahan yang budeg semua… :mrgreen:

  6. Ada yg nggak aaneh.
    Di sebuah warung kopi simpang tiga, ehm!
    Saat kopi hendak diseruput si pelanggan,
    Seekor lalat berenang-renang di atas kopi.
    Wah! Rugi dah pelanggan.

    Kalo dia Sunda akan mengatakan:
    “Euleh … Neng! Ganti ah kopina!”
    Seraya membuang seluruh kopi sa’ lalat e.

    Kalo dia Jawa mungkin akan mendehem:
    “Ehm! La-lat-ya!” Lalu menyendok lalat itu,
    Membuangnya bersama sesendok air kopinya,
    Penyeruputan kopi ditunda, kali itu pertanda.

    Jika dia Batak akan sedikit terperanjat:
    “Bahh!” Dia jumput lalat itu dgn tiga jari,
    Dia kepretkan ke tanah, “Kurang ajarr!”
    Penyeruputan kopi berlanjut, srrrupt ahhh!
    Sadaap katanya! Tanpa ada rugi nikmat.

    Orang Awak agak lain lagi Brat, lubuknya:
    “Onde…Lalat!” Dia jumput lalat itu dgn dua jari,
    Dia sedot jarinya dan lalatnya agar tak rugi amat.

    Hehehe … aku bohong!

    Perilaku mereka aneh-aneh,
    Nyatanya mereka fain-fain aja.
    Tak kurang senikmat pun jua, hh.

    Salam Damai!

    • Lambang says:

      Nah itu dia Brat!
      Banyak orang yang merasa ngga fain kalau ada orang lain yang beda kelakuannya. Apa yang umum dilakukan orang dianggap kebenaran. Ngga umum berarti ngga bener. Padahal kalau mau bermain-main analisa sedikit, yang ngga umum itulah yang biasanya jadi yang terbaik atau malahan jadi yang terburuk. Galileo, Newton, Einstein, Michael Jackson, Lady Gaga, nabi, ascending master dsb-nya adalah orang yang ngga umum tetapi produk mereka jadi panutan jutaan orang. Ada juga yang ekstrim sisi buruknya seperti Hitler, Stalin, suicide bomber dll. 🙂

  7. lovepassword says:

    Kalo gak mau jadi medioker ya harus berani sedikit beresiko dianggap aneh atau malahan dimusuhi orang hi hi hi . Tetapi kan ada orang yang senengnya cuma menjaga citra , omongan rumput yang bergoyang juga diurusin. Cermin2 sudah cantikkah wajahku ini ? Kalo menurutku sih mendengarkan orang lain itu baik, tetapi juga tidak usah menjadi seakan hidup ini tujuannya untuk membuat senang semua orang. Kan ya gak mungkin….

  8. lovepassword says:

    tetapi jangan2 ada juga orang yang sengaja berperilaku aneh bukan karena alamiah dari sononya tetapi karena menikmati dianggap aneh….^_^

    • Lambang says:

      Keknya ada orang yang begitu. Ada juga yang suka bercanda ngocol dan dia malah seneng kalau teman-temannya ketawa, padahal dia ngga sadar kalau temennya ngetawain keanehan dia, bukan lelucon dia. 🙂

  9. sikapsamin says:

    Kan ada ‘paradigma’…”Berani Tampil Beda”,
    Dan ada postingan “Bagaimana Menarik Perhatian Orang Lain”,
    Dalam jurnalistik ada “Bad-News is Good-News”
    dan MUNGKIN ini yg melahirkan “Bad-Person is Good-Person”…etc
    Bisa juga dari perspektif Hukum-Siklus, ndeso-modern-ndeso…
    Wanita di Taman-Anggrek itu dan tampilan2 serupa diberbagai tempat, mungkin sebagai tanda2 munculnya kembali spiritualitas Shamanism…
    Memang jam24.00 = jam00.00, atau inipun akan ‘diamandemen’ juga?
    Atau…mungkin pasien-RSJ, justru yg waras…
    Mbuhlah…

    • sikapsamin says:

      Malah jadi ingat ‘parallel-dimention’ spt yg dijelaskan simbah:
      “perspektif dari balik layar wayang-kulit didepan dalang, kita hrs menyadari, barat menjadi timur, kanan menjadi kiri, yg baik terlihat jahat”…

    • Lambang says:

      Lha kalau Shamanism apa ada hubungannya dengan bencis tah…

      Kalau jurnalistik (khususnya TV) memang sering begitu, lebih banyak mengekspose kesulitan dan kesedihan orang lain. 🙂

      Ngomong soal wayang kuwi, sekarang malah lagi ngetren wayang bukan-bukaan, bukan nonton dari balik layar, tapi dibalik kembennya sinden di depan layar. :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        ” Lha kalau Shamanism apa ad hubungannya dengan bencis tah…”

        Lho..?!? Lha sssssing mmmikir bencis ssssshopppooo…?

        Sing tak bayangno asesories2 yg dikenakan para pengikut Shamanisme saat ritual (mingturut gambar2), terutama peminpin-ritualnya, kan agak aneh/beda/istinewa…gitu lho.
        Lha kok tekan bencis…

        Soal wayang…iku Wayang-Kulit. Lha nék wani2 buka2an karo sinden saat pagelaran berlangsung, rak benjut dikroyok wong sakelurahan…

        Sik..sik… opo aku kliru komen tah?
        Atau lagi kumat puber’é…mblayuuu…

      • Lambang says:

        Wuooo gitu tah… tak pikir ada kemiripan dengan wanita di Taman Anggrek yang saya temui itu. Kata simbah Wiki, Shamanism itu usaha untuk berkomunikasi dengan dunia spiritual, yang tentunya bisa berisi Tuhan, roh, setan atau imajinasi. Mungkin ngga beda jauh dengan cara kaum Quraisy menyembah batu jaman dulu itu ya.. Tapi ya ngga papa, mau nyembah batu atau nyembah dompet, yang penting apa yang diinginkan bisa terkabul. Toh kalau dompetnya penuh banyak keinginan yang bisa terkabul. 🙂
        Contoh lain lagi, daripada kelamaan berdoa minta tidak hujan, mendingan ke pawang hujan, kasih sedikit kembang dan Sudirman, dijamin hujan ngga bakalan turun. Na mungkin alasan itu yang mendasari orang beralih ke Shamanism atau ke agama nenek moyang semacam Kabbalah itu.

        Oiya, soal sinden itu kan sudah dicoret.. hihi.. Itu hanya gagasan yang sekelebat muncul tur ngeres sisan.. 😀
        Biasalah, wong lanang nek ora ngeres yo ora komplit.. :mrgreen: Komenge ora kliru koq…

    • Lambang says:

      Hoho… ganti nama tah… :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        Iya…mas Lambang,
        Saya juga baca Shamanism di mbah Wiki…ada diceritakan menjadi rujukan pada New-Age…
        Tapi begitu klik pada link ‘Cultural Imperialism’…whaaah muncul link2 yg serem2 (menurut saya), spt. Cultural Genocide, Ethnocide, Linguistic Imperialism dsb.
        Kalau belum baca dan tertarik, coba deh klik…

      • Lambang says:

        Saya barusan baca di Wiki. Memang masalah budaya ini serba susah.

        Kalau ngikuti budaya leluhur, ya budaya Jawa karena penduduk Indonesia lebih dari 70% berasal dari Jawa. Budaya pasrah dan nerimo. Mikul ndhuwur mendhem njero. Ini budaya yang menghambat kemajuan.

        Kalau ngikuti budaya barat, ya budaya kebebasan dalam segala hal, termasuk free sex dan hardcore. Ini budaya yang penuh dengan kemajuan sains.

        Ngikuti budaya Timur Tengah, mesti manggil teman dengan akhi dan ummi. Dandanan juga harus pakai surban dan jenggot. Kemajuannya diragukan karena banyak hambatan dogmatis.

        Jadi apa budaya yang bagus agar Indonesia ini bisa maju dan hebat? 🙄

    • sikapsamin says:

      Cepetan mangsuk’o mas,

      Timbangané netes-netes nang njobo…
      Hihihi…(melu ngeres aku)

  10. @all Brat

    Kurasa,
    Membeda adalah suatu pembelajaran.
    Pembelajaran menuju kemuliaan.
    Sok beda itu lain cerita.

    Lambang says:18 September 2010 at 20:49
    Nah itu dia Brat!
    Banyak orang yang merasa ngga fain
    kalau ada orang lain yang beda kelakuannya.

    Ya, itu dia!
    Orang itu terasuk sabda Panglimanya keknya.
    Panglima selalu ingin pasukannya seragam.
    Panglima itu nggak mau buahnya neko-neko.

    Apa yang umum dilakukan orang dianggap kebenaran.
    Yg ngga umum berarti ngga bener.

    Mungkin ini yg dimaksud dgn kebenaran dasar,
    Yg menjadi dasar kebenaran kelompoknya,
    Yg kebenaran itu ada pd tiga hehe(map promo):

    Kebenaran ada pd tiga!

    Padahal kalau mau bermain-main analisa sedikit,
    yang ngga umum itulah yang biasanya jadi yang terbaik
    atau malahan jadi yang terburuk.

    Betul tuh, Brat, setuju aku!
    Segalanya akan berobah membaik atau memburuk. Tak dirobah oleh manusia, alam akan merobahnya. Perobahan yg ngga umum itu adalah oleh mereka yg sudah mulai mengerti mana arah keserakahan atau mana arah kemulian, yg ini baik utk keserakahan, yg ini buruk utk kemuliaan, dll. Mereka inilah mengharuskan dirinya jadi beda dari yg umum.

    Galileo, Newton, Einstein, Michael Jackson, Lady Gaga, nabi, ascending master dsb-nya adalah orang yang ngga umum tetapi produk mereka jadi panutan jutaan orang. Ada juga yang ekstrim sisi buruknya seperti Hitler, Stalin, suicide bomber dll

    Ya, akhirnya kebenaran itu datang juga kepada pribadi-pribadi yg bertekun dan setia dlm pencariaan kebenarannya dgn fokus mereka masing-masing. Dlm prosesnya tentu fokus itulah yg membuat dirinya tidak umum, karena umum biasanya tak mudah melihat fokus kecuali kpd janji kenikmatan harta duniawi.

    Banyak orang terkesima pada kekuatan keseragaman.
    Keseragaman pakaian, gerak, hormat, yg militeristik.
    Tampak solid, kompak, berdigdaya, menjanjikan dunia.

    Itu keknya patut utk ditiru,
    Jika utk meninggi-ninggikan harga diri,
    Jika utk menakut-nakutin yg beda sendiri.

    Begitulah seragam pegawai negeri, kurasa.
    Pada begituan juga tuh seragam FPI dll.
    Semua mengedepankan tampak luar, seragam.

    Aku tak bisa bayangkan bila wajah kita seragam.
    Selintas bagai Wilderbeast di padang Serengiti.
    Penampilan beda-beda tipis terabaikan.

    Aku tak bisa bayangkan bila pikiran kita seragam.
    Selintas bagai komputer masal di Mangga Dua.
    Fungsinya beda-beda tipis terabaikan.

    Aku tak bisa bayangkan bila hati kita seragam.
    Selintas bagai Malaikat yg hilir mudik melulu.
    Kerjaannya beda-beda tipis terabaikan.

    Bila semua Islam, seragam,
    Bila semua Kresten, seragam,
    Aku pun tak bisa bayangkan itu.

    Tanks God!
    Engkau telah menganugerahkan cinta.
    Hanya dgn cinta kami bisa terima semua beda,
    Bahwa beda-beda bukan ada yg sia-sia!

    Salam Damai!

    • Lambang says:

      Wuah, puisinya penuh makna. Sampai terlongo-longo ngga bisa ngomong lagi nih… lanjut Brat!

      • Aku sedang memuis pengetahuan.
        Utamanya pengetahuan yg tak kutau.
        Kali ada guna, nggak pun tak apa lah.

        Trial and error aja.

        Salam Damai!

    • sikapsamin says:

      @ mas MK,

      Kayaknya ada ‘MEGA-POWER’ yg berusaha utk berhasilnya Penyeragaman itu.
      Tanda2nya salah satunya ya Punahnya Shamanism itu tadi…
      Kesimpulan yg bisa saya petik dari Shamanism yg waktu masih ada/berkembang diberbagai belahan dunia, betul2 menggambarkan KEBHINNEKAAN TUNGGAL ESA dilingkup dunia, tidak hanya Nusantara.

      Rrruuuarrr biasa…

    • Lambang says:

      Trendnya sekarang adalah Illuminati dan New World Order yang akan menyeragamkan dunia dalam berbagai hal. Yang ngelawan langsung dibasmi. Tinggal nunggu waktu saja sampai ada virus artificial, gempa dan tornado artifisial, dan penyebaran Chemtrails mulai diterapkan di Indonesia.

      • Entah Mega Power atau Iluminator, mereka bisanya hanya ngurusin body kita aja. Paling banter hanya nyampe di “mematikan”. Mereka nggak bakalan bisa lebih jauh dari itu, menyempungkan kita ke Neraka misalnya.
        Sapa takut! hehe.

        Salam Damai!

  11. sikapsamin says:

    @ mas Lambang @ mas MK,

    Betul…”Siapa Takut”..?!?
    Kan ada rumus ‘e=mc2’ dari mbah Einstein…yg akan jadi boomerang bagi MEGA-POWER atau Illuminator itu…

  12. Lambang says:

    Hehe… “sapa takut!”… sama sih… tapi saya dalam hati ngeper juga kalau cara matinya pelan-pelan penuh derita… :mrgreen:

    Sebagian besar rakyat sesak napas, mata buram, pembengkakan organ dalam tubuh… dua tahun tergolek loyo… dan akhir tahun 2012 baru bablas.
    *nakut-nakutin*

    Ada alternatif jalan pintas… dengan cyanida. 🙂
    *sadis*

    • sikapsamin says:

      …tapi saya dalam hati ngeper juga…

      Hihihi…sama mas, makanya saya akhiri dg ..?!?
      Dua tahun tergeletak loyo, dikrikiti belatung, coro ribuan jumlahnya…
      Terus terakhir ratusan ribu semut-api membersihkan tulang2 kita

      Nasib web blog kita gimana ya?

    • Aneh ngga, ya!
      Kita tau pasti mati,
      Sepasti kita akan menawarnya.

      Yg aneh,
      Yg maksa mati duluan,
      Spt-nya nggak suka prosedur antri, hehe!

      Salam Damai!

      • Lambang says:

        Kalau maksain mati untuk dirinya sendiri sih ngga jadi masalah. Mungkin sudah capai hidup tanpa variasi. Yang ngrepotin kalau maksain orang lain mati duluan. Lha ini kan super egois. 🙂

      • sikapsamin says:

        … Spt-nya nggak suka prosedur antri, hehe! …

        Jangan2 BUDAYA-INSTANT sudah merambah kesegala bidang…
        Pokoknya aku paling duluan.

        Oh…dunia!

      • Jaman sekarang aku ragu
        Jika pernah denger lagi cita-cita:
        “Gantungkanlah cita-cita mu setinggi bintang di langit!”. Tentu cita-cita ini akan sangat lama terkabul.

        Ada yg aneh, Brat.
        Suatu cita-cita yg terkabul dlm sekejap.

        Kutanya, apa cita-cita mu, Dik?
        “Aku mau membuat rangkaian kejutan!”

        Lah, utk apa kau dilahirkan ke dunia ini?
        “Untuk meledak!!!”

        Wahhh!
        Terkejut lah aku!

        Salam Damai!

  13. Lambang says:

    Seru juga nasibnya blog-blog yang ditinggal mati pemiliknya. Tiap hari ada yang mampir. Itung-itung lagi diziarahi. Udah gitu ada yang ngajak becanda, ada yang marah-marah. Kitanya cuma bisa nonton aja, ngga bisa ngomeng.
    Duh melase rek… 🙂

    • m4stono says:

      heeem blog sapa tuh :mrgreen: kalo punya saya itu ya ndak mati cuman jarang2 di apdet aja, lha kalo nulis artikel malah enakan di pesbuk je, dalam hitungan menit bahkan detik setelah di aplot langsung ada yg njempol bahkan komen, lha kalo di blog…boro2 menit….malah biasanya bbrp hari ndak ada yg komen je…hihihi :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        Lha mas Tono nulis artikel sak-buku di aplot kabeh, bacanya aja singunen, giliran mau komen jadi bingung…

        Nek fesbuk, aju kok blm tuned-in to?
        Keknya kok spt sms-an aja tuh…
        Nggak tau besok2, sekarang arep diarani ndeso yo ben…

      • Lambang says:

        @KangTono:
        Lha kan sudah ada satu yang diceritakan di SI kemarin. Sapa tuh lupa namanya, tapi dia penulis tetap di Superkoran Apakabar. Mungkin seperti mbah Jusfiq Hajar Gelar Sutran Marajolelo itu.

        @mas Samin:
        Coba deh mainan fesbuk. Itu ajang paling bagus untuk narsis dan mempromosikan diri. Terutama buat para spiritualis. Misalnya tulis aja status “Bulan Oktober Indonesia bakalan dilanda gempa”, entar kan banyak yang nerawang, tanya-tanya dan mulai segan dengan mas Samin. Apalagi kalau ditambah bumbu “Leluhur Sangiran” dan simbah gantung siwur segala. Soal nanti ramalannya meleset ya ngga papa, namanya juga ramalan, yang penting kan ngetop dulu… :mrgreen:

        Hayo buruan buat akun fesbuk… 🙂

  14. Lambang says:

    Mas Samin, budaya instan memang sudah lama masuk sini. Mau ketemu Tuhan, ada kursusnya. Mau jadi anggota dewan, ada jalurnya. Mau cepet kaya, banyak iklan di PosKota untuk gabung dengan jin.

    Brat MK, kadang orang salah tafsir dengan pikirannya sendiri. Kesimpulan ngawur hasil diskusi dan kontemplasi, dia pikir bisikan Tuhan. Makanya ada yang membantai anak isterinya karena merasa dibisikin Tuhan. Mungkin menurut dia, Tuhan Maha Pembisik.

    • m4stono says:

      lho gimana yg dibisikin utk menyembelih anaknya, kalo terjadi sekarang ya dianggap psikopat, lha kalo jaman dulu kok malah dijadiin hari raya dijaman sekarang :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        Enaknya kita ganti/ubah namanya :

        “Hari Raya Kurban Psikopat Sedunia”

        hihihi…mbulayuuu takut kena fatwa

    • Gendrayana says:

      serba repot memang soalnya yg ngaku bisa menunjukkan jalan ternyata blom pernah sampek tujuan tapi gak jujur. kalo dibiarin jalan sendiri2 nanti repot juga… dan ada yg merasa kehilangan mata pencaharian trus ngamukan. jadi gimana enaknya? 😎

      • Betul, Mas Gen!
        Dulu, para ulama atau misionaris itu kurus-kurus dan mati karna kurang makan.
        Sekarang mereka pd gemuk-gemuk dan mati kebanyakan makan. Nggak aneh sih, jika “pengurus” umat diartiken menguruskan umat, maka dia matinya gemuk gituh! hh

        Salam Damai!

      • Gendrayana says:

        muahahahahahahah™

    • Hehe!
      Berat berat berat!

      Ada kursus ketemu Tuhan,
      Ada jalur anggota dewan,
      Bisa gabung besama jin,

      Aya aya wae!

      Salam Damai!

  15. Lambang says:

    Masalah tipu-menipu berbasis spiritual di Indonesia ini sudah merajalela. Mau memberantas yang seperti ini agak sulit karena mereka biasanya punya jalur ke guru yang jauh lebih sakti. Sapa yang ngga takut.

    Kalau iklan tawaran kaya instan yang di PosKota itu, hampir sama dengan penawaran “sell your soul” di LN. Di sini jiwa dijual ke jin/setan dengan rate 2 s/d 5M. Keknya makin beriman rate-nya makin tinggi. 🙂

    MUI dan FPI ternyata adem-adem aja dengan yang beginian, mungkin karena ayatnya ngga ketemu. :mrgreen:

    • sikapsamin says:

      @mas Lambang,

      ‘Masalah tipu-menipu berbasis spiritual di Indonesia ini sudah merajalela’…
      __________________________________
      Tapi “anehnya”…keknya malah nggak aneh ya? Malah yg heran yg aneh kali ya?

      Kalau Jin/Setan itu kalau ditelusuri silsilahnya, gantung-siwurnya kan Iblis.
      Jadi MUI/FPI damailah, sama2 I-nya…

    • Lambang says:

      Keknya MUI/FPI minder juga kalau berurusan dengan spiritualis penipu. Selain belum pernah baca ada ayat yang menyebutkan penipu itu masuk neraka, yang beginian urusannya bisa jadi panjang. 🙂

      • m4stono says:

        sebenarnya ya para spiritualis penipu itu tidak sepenuhnya salah kok….lha mereka kan juga manusia butuh duit, kita itu suka ndak fair, ketika para ekonom menjual ilmunya dengan bayaran selangit, lha giliran spiritualis atau agamawan malah dikira matre dan salah padahal keahlian mereka hanya ilmu bocor alus spiritualis….

        lha kalo penipu itu ya anggap saja tukang gendam lah, harus di keroyok hingga babak belur, bila perlu sampai modar http://www.butotega ndot com :mrgreen:

  16. Betul Mas Ton!
    Nggak aneh koq kalo orang-orang pd bejubel beli karcis paling depan demi lebih dekat dgn tukang tipu itu (tukang sulap maksute). Yg penting bisa “wah!”

    Penipu spiritual pun disanjung dan dihebat-hebatin spt tukang sulap itu. Munggkin dia diangep penghibur rohani masyarakat yg sudah lelah rohnya, walau pun isi petuahnya lawakan mulu, hh.

    Salam Damai!

  17. gunawan maryanto says:

    coli enak man!!!punten!!!

  18. gunawan maryanto says:

    kalo di indonesia kita mayoritas kejawen apa yg harus kita lakukan? apakah seperti di kota sodom kita bantai aja nabi2 yg ngaku2 dapat wahyu tuhan!!!kumpulin biar kita bisa sodomi bareng2/masal!!!atau di agora kita bantai aja kristen si agama yg baru muncul!!!atau kita jadi quraisy yg mapan aja???kita harus sombong harus paling benar dan habisi mereka!!!aku siap fasilitasi!!!

    • Lambang says:

      Biyuh… komennya masih penuh emosi ya bung.

      Soal sampeyan mau bunuh-bunuhin orang, lha itu urusan sampeyan, ngapain nanya ke saya. Agama apa yang nyuruh bunuhin orang lain?

      Kalau mau diskusi, ayo diskusi di sini. Tapi kalau cuman ngotorin blog, ya ngga usah komen di sini, mampir aja ke faithfreedom.org sana. 😎

      • m4stono says:

        sabar mas lambang orang tua katanya harus sabar…hihi keknya dia itu habis baca2 komen2 bocor alus kita yg membahas tentang tuhan :mrgreen: …..kan dia suka coli jadi ntar kalo masuk surga dikasih burung segede gaban untuk dikocok sak modare sak lecete…. :mrgreen: ben cah baguse tambah nesu ndot com

      • Lambang says:

        Lha iya Kang… kadang orang salah mengartikan. Dipikirnya kita itu membenci agama, mengagungkan Kejawen, terus yang ngga cocok dibunuhin semua. Kita disini kan hanya memberikan wacana pemikiran, bahwa ada persepsi ketuhanan yang beda dengan persepsi mereka.

        Ada juga satu orang lagi yang saya blokir komennya, soale komen sambil misuh-misuh. Mulutnya kotor banget. Sebetulnya KangTono yang lebih diserang, dianggep Kejawen radikal. Lha kalau kita kejawen radikal kan udah pasang bom di mana-mana. Lagipula kalau Kejawen radikal, ngga ada dasar persepsinya. Yang ada iming-iming kalau mati syahid langsung masuk surga itu kan sudah jelas ajaran agama apa. Itu yang kita kritik, biar mereka ngga seperti katak dalam tempurung. 🙂

        Jan-jane kita sendiri ya membuat tempurung baru, tapi kesannya lebih gimana gitu… 😆

      • m4stono says:

        huahahahaha…lha saya berani komen2 agak radikal ya diblog lambang ini, kalo di fb malah agak kalem jaim ndot com :mrgreen:

        kan kalo memang nabinya itu benar dan mulia katanya ya harus diteladani segala kebaikannya, mosok baru segitu aja udah esmosian, dulu aja nabinya dilempar kotoran onta malah didoain kebaikan kok….itung2 ini adalah olah rahsa….jangan hanya pinter manggil2 tuhan sambil teriak2 emang tuhannya jauh ya? kok teriak2 apalagi pake TOA :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        …Agama apa yang nyuruh bunuhin orang lain?…
        _______________________________
        jawabannya hanya satu: AGAMA JAHILIYAH.

        Lha wong begitu nabinya meninggal, nggak lama 2-cucu nabi yg masih anak2, kepalanya dipenggal terus diarak keliling kota (jaréné sejarah).
        Dua-ratus tahun setelah itu, baru mulai ngumpulin kertas2 catatan, dikompilasi, disusun, dijilid…

        Jadilah ‘Kitab-Suci’…
        Dibawa-bawa keberbagai penjuru dunia sambil teriak2…Akulah Yang Paling Benar, Akulah Yang Lebih Dekat dg Tuhan…

        waspadalah…waspadalah…

      • m4stono says:

        yo bener mas samin…..ketika agama telah menjadi LEMBAGA AGAMA maka luntur dan dangkal lah segala ajarannya, tidak hanya islam bahkan semua agama kecuali agama bocor alus :mrgreen:

        sebenarnya semua agama itu bagus, hanya umatnya yg ngawur aja 😆 ketika umatnya ngawur jadinya agama seperti parpol mencari massa sebanyak banyaknya, menghujat agama lain dan ketika berkuasa malah menjadi kemaki mending merumuskan agama baru, agama bocor alus dengan tuhan yg maha pengertian, nabinya romo lambang aljupri bin nasrudin, kitab sucinya google ndot com, ketika saatnya ibadah gak usah teriak2 manggil pake TOA, cukup didepan komputer ngetik2 bikin status fb terbaru….halah :mrgreen: lha kok tambah gendeng ndot com 😆

      • Lambang says:

        Weh, saya baru tahu kalau ada cerita kepala cucu dipenggal. Yang saya tahu hanya pertumpahan darah jaman kekhalifahan Ustmani.

        Menurut saya, Islam menjadikan 5 kelompok besar manusia:

        1. Manusia agamis yang ja’im dan gaya hidupnya sangat tergantung pada penilaian orang lain terhadap dirinya.
        2. Manusia yang baik hati dan luhur budi pekertinya, tetapi tidak terlalu fanatik pada syari’at.
        3. Manusia setengah-setengah, kadang baik kadang jahat, kadang waras kadang edan, kadang bijak kadang sarkas.
        4. Manusia syari’atullah yang memandang semua fenomena kehidupan berdasarkan syari’at.
        5. Manusia laknatullah yang melanggar hak asasi manusia lain atas nama agama.

        Posisi kelompok bisa berpindah setiap saat tergantung arah angin yang bertiup. :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        @mas Lambang,

        Itu cucu2 nabi Hasan&Husain,anak Ali menantu nabi…
        Pasca itu terbelah dua menjadi Sunni dan Sy’ii
        Lho…itu literatur yg pernah saya baca…

        Terkenal dg “Tragedi Karbala”

        Malah soal kesahihan hadith, yg ‘paling sahih’ adalah yg dipegang Ali, menantu nabi itu.
        Judul kumpulannya “Nahjul Balaqha”
        Keknya di mbah Wiki ada kok.

        Gitu…ceritanya mas

      • m4stono says:

        jian nggumun tenan, kalo di blognya mas lambang kok apapun judul artikelnya kok mesti ujung2nya mbahas soal Tuhan, agama, nabi dan sebangsa bocor alus lainnya :mrgreen: lain kali mbok mbahas hubungan antara ketuhanan dan miyabi :mrgreen:

      • Lambang says:

        Mungkin karena blognya berjudul Islam Abangan. Jadi yang Islam asli merasa punya hak untuk menasehati atau menyikat biar bersih. Sayang judul blog ngga bisa diganti je.

        Tapi sebetulnya malah lebih parah mainan fesbuk. Isinya status lebih banyak kata mutiara atau kegiatan sehari-hari seperti bangun tidur, sikat gigi, mau makan, cape di kantor… halah… saya koq merasa waktu saya bener-bener mubazir dengan mainan itu. :mrgreen:

  19. G3mbel says:

    aneh itu ciri nyata bahwa kita gak tahu, cuma sayang nya kebanyakan orang langsung menghakimi jadi nya malah terhakimi sama perbuatan nya sendiri kalau nyadar gak tahu , mbok ya usaha cari taulah dulu :mrgreen:
    .
    awalnya juga saya kadang merasa aneh terhadap perilaku-perilaku tertentu yang tidak umum, akan tetapi setelah mencoba untuk memahami malah jadi tersenyum sendiri ternyata malah gantian d tuduh yang aneh-aneh karena senyum-senyum sendiri 😆

  20. sikapsamin says:

    Hihihi…mas Lambang sdh kedatangan fasilitator, nawari ‘kompor’ lengkap dg ‘granat-manggis’ sebesar bola-basket (baca:LPG-3kg).

    Cepetan minum obat anti-virus Zombie, mas Lambang…soalé keknya makin banyak pada gentayangan tuh…

  21. Lambang says:

    @Mas G3mbel: Jadi pilihannya tinggal dua ya mas, kita aneh – orang lain normal, atau kita normal – orang lain aneh. Teori keseimbangannya memang harus begitu. Makanya muncul legenda tentang setan yang bisa dijadikan kambing hitam untuk semua hal yang negatif. 🙂

    @Mas Samin: Fasilitatornya salah masuk. Mestinya latihan misuh-misuh dulu di facebook Spiritual Indonesia, entar kan banyak yang nanggapi dan setuju. :mrgreen:

    • Gendrayana says:

      kata ‘aneh’ sebetulnya cuma beda sudut pandang dibanding ‘unik’. buat orang yg gak ngerti atau gak suka, sesuatu bisa dianggap aneh. tapi buat yg simpati atau paham, sesuatu itu menjadi unik. 😎

    • Lambang says:

      Mungkin seperti simpatisan FPI yang menganggap FPI itu unik dan perlu dilestarikan… muahahahaha…

      • Gendrayana says:

        cara mereka memperjuangkan idealismenya juga ada dua sisi. ada yg menganggap mereka teguh pendirian, tapi sebagian bilang ndablek dan ngeyelan. mereka bilang memukuli orang itu cara bersikap yg tegas, buat korbannya jelas itu kekerasan atau kejahatan. saya kira perang klasik antara pembenaran vs kebenaran. siapa yg dianggap mewakili kebenaran biasanya adalah yg disokong uang dan kekuasaan… :mrgreen:

  22. Gendrayana says:

    weleh jadi seru juga lama2 muahahahaha™

  23. lovepassword says:

    mungkin karena sidik jari dan DNA kita ini ya unik maka otomatis perilaku kita ya masing-masing unik ^_^

    • Gendrayana says:

      unik sekaligus aneh. mestinya ada definisi yg bisa disepakati bersama. misalnya, aneh adalah sesuatu atau tindakan yg tidak alami. unik adalah alamiah, masih dalam kerangka kodrat manusia… barangkali aja 😎

    • Lambang says:

      Unik = lain dari yang lain, populasinya sangat sedikit, tetapi masih masuk akal sehat.

      Aneh = lain dari yang lain, populasinya sangat sedikit, tetapi tidak masuk akal sehat.

      Na, yang jadi masalah, akal sehat setiap orang berbeda-beda. 🙂

      • Hi Brat!

        Unik itu penuh akal.
        Aneh itu penuh pikir.
        Apa gitu kali.

        “Na, yang jadi masalah,
        akal sehat setiap orang berbeda-beda.”

        Ya! Akal tiap orang tentu beda-beda.

        Keknya dulu Bung Lamb pernah bilang,
        Akal itu adalah himpunan alam pikiran.
        Alam berpasir pikiran pun berpasir, kali.

        Kurasa,
        Lapis terendah dari himpunan pikir itu mirip insting, yg nggak perlu dipikir lagi. Utk yg di luar akal sehat kita hrs bener-bener jauh berpikir, berpikir “lunak” kedalam “keras” keluar, ehm! Kalau dah nemu dan masuk akal, ya, nggak usah dipikir lagilah. Kita cari yg nggak kepikiran.

        Minum di kala haus adalah minum yg masuk akal. Minum di kala tidak haus adalah minum yg tak masuk akal. Kerap yg tak masuk akal itu lebih menyehatkan dari pd yg masuk.

        Salam Masuk Akal!

      • Lambang says:

        Bagus juga itu Brat!

        Ada yang sedikit janggal kurasa.
        Soal kalimat “Minum di kala tidak haus adalah minum yg tak masuk akal.” Apa iya begitu?

        Salam Damai.

      • sikapsamin says:

        Aneh/Unik dlm perilaku/tampilan… jangan2 itupun hasil dari keanehan dan keunikan Akal/Pikir kita juga?

        Kok jadi mbullleeettt gak karuan ya?!

    • lovepassword says:

      unik kuwi rak bahasa protagonis
      lha bahasa antagonisnya aneh ..^_^

  24. G3mbel says:

    Na, yang jadi masalah, akal sehat setiap orang berbeda-beda

    yup saya sependapat mas contoh nya banyak kok, di postingan terdahulu juga mas lambang sempet ngangkat kisah Confusius dan muridnya Yan Huy yang mempermasalahkan kenapa Confusius lebih menyetujui bahwa 8 x 3 itu adalah 23 bukan 24 😆

    sampai-sampai si Yan Huy nuduh guru nya dah pikun sebab si Yan Huy samasekali sudah habis pikir kenapa 8 x 3 itu 23 soalnya setau dia umum nya kan 24 😛

    jadi menurut saya bisa jadi menurut kita seseorang melakukan sesuatu yang di luar akal sehat
    itu dengan memakai acuan pikiran yg tidak berpengetahuan coba kalo di dasari dengan pengetahuan akan lain ceritanya.

    tapi saya setuju bahwa pengetahuan itu berawal dari rasa aneh , contonya Newton yg mengangap aneh fenomena apel yang sedang jatuhh 😆

    • Lambang says:

      Na iya mas, penampakan aneh atau unik memang selalu mengundang keingintahuan. Maklumlah, manusia dilahirkan itu kan untuk belajar terus sampai mati. Pinginnya semua hal dipelajari. Termasuk definisi “apakah yang disebut gerak” bisa menjadi satu postingan. 🙂

      Konon Adam dan Hawa itu dilempar ke bumi juga karena keingintahuan terhadap “tree of knowledge”. Sampai sekarang saya belum tahu apakah “tree of knowledge” itu hanya imajinasi orang atau memang disebutkan di Injil. Tapi semua agama ya memang begitu, penuh imajinasi. 🙂

      • Bahkan dlm tidur lelap imajinasi itu keliaran terus. Jadi kita emang seharusnya nggak berenti berpikir utk terus ingin tau. Pan otak kita baru 10% yg ketauan, kau bilang.

        Eh! Soal otak udang jadi dodol itu udah gimana ceritanya, Bung! Aku belon cari kelanjutannya, tapi ada yg separuh otaknya dibuang masih bisa mikir, hanya motorik yg lumayan terganggu. Terus, ada juga di berita, Ibu dan anaknya coba bunuh diri dgn memaku kepalanya dgn paku 2″, eh idup.

        Soal minum yg tak masuk akal, hehe. Itumah terapi air putih, menjaga dehidrasi atau banjir bandang, hh. Padanannya mungkin gini: Berentilah makan sebelum kenyang, dan berarti makanlah sebelum lapar.
        Hidup yg teratur, gitulah!

        Salam Damai!

      • Lambang says:

        Nah iya, baru inget.

        Jadi ceritanya ada orang yang operasi ganti liver, seperti yang diceritakan oleh Dahlan Iskan di bukunya “Ganti Hati”, ternyata personality dan spiritualnya tidak berubah walaupun liver dia telah berganti dengan liver orang China. Begitu juga orang yang ganti jantung lengkap.

        Lalu ada juga orang yang otaknya dipotong sedikit-sedikit karena tumor, sampai tinggal seperempat, ternyata memory dan daya analisanya tidak berubah, walaupun motoriknya terpengaruh. Padahal yang dibuang itu adalah bagian otak yang dipakai buat analisa. Akhirnya para dokter bertanya-tanya, jangan-jangan ada memory eterik yang berjalan beriringan dengan otak physical itu.

        Dulu saya sempat mikir, apakah roh itu bisa mikir tanpa otak? Menurut dugaan para ilmuwan ternyata bisa. Tapi kenapa pada saat orang dilahirkan kembali tidak pernah ingat kehidupan sebelumnya? Lha yang ini masih jadi PR buat saya. 🙂

      • m4stono says:

        kalo otak itu konon katanya kita hanya menggunakannya 5% saja, sedangkan reinkarnasi itu masih kontroversi….dan ruh itu menjadi sangat misteri…….bahkan juga memunculkan banyak persepsi imajinasi termasuk didalamnya imajinasi tentang tuhan :mrgreen:

      • Lambang says:

        Na itu dia. Karena kebanyakan misteri akhirnya capek mikir terus buat imajinasi sendiri-sendiri. Supaya lebih melembaga, imajinasinya dimasukkan dalam daftar usulan RUU, seperti uji keperawanan itu. Bahasa Inggrisnya mungkin jadi “Virginity Fit and Proper Test”. Fit and proper bagi yang ngetest. 🙂

        Ini hanya ada di Indonesia, satu-satunya di dunia, negara dengan umat Muslim terbesar, yang menjunjung tinggi keperawanan tetapi tidak melarang poligami. Lho, opo ora hebat tho… :mrgreen:

      • m4stono says:

        ya saya kira ndak maslah kalo kita membuat persepsi dan imajinasi sendiri sendiri termasuk saya kalo saya berpendapat bahwa banyak jalan menuju roma, berhubung saya di jogja saya ganti menjadi banyak jalan menuju jogja :mrgreen:

        lha paling parah itu kalau sudah melembagakan imajinasi agama dan tuhan lalu pemaksaan kehendak harus ikut imajinasi persepsi lembaga tsb apalagi disertai dengan embel2 kafir, murtad dsb yg ujung2nya tindakan represif satpol PP, kan bebas to orang mau menjedut jedutkap kepala kelantai atau ketembok :mrgreen:

        termasuk bebas saja mengimajinasikan tuhan berjenggot, suwung atau bertuhan miyabi bebas saja :mrgreen:

      • Lambang says:

        Karena kebebasan berimajinasi tentang ketuhanan itu jadi munculnya perilaku aneh dan unik seperti yang kita bahas di atas itu. 🙂

        Ada yang ndhangak komat-kamit jegigisan dianggep gila, padahal mungkin dia lagi becanda sama malaikat. 🙂

        Ada yang jilbaban tapi kolore mbladhus nongol-nongol. Mungkin bagi dia kolor itu memiliki nilai spiritual tinggi. 😉

        Ada yang jarang menjalankan syari’at kerjanya ngeblog sama fesbukan mulu (*termasuk bikin Orgonite*), mungkin bagi dia hal itu lebih bermanfaat untuk meningkatkan spiritualnya. Bahasa kerennya Islam Internet atau Islam Digital. Meguru sama mbah Gugel dan ebook. *halah, jadi curcol* :mrgreen:

  25. sikapsamin says:

    @ All,

    Ngomong2 soal (operasi) otak, saya berimajinasi begini : Saya bikin surat-wasiat yg intinya kalau saya nanti meninggal, otak saya saya hibahkan untuk mengganti otak kambing kasayanganku si Bandhot itu. Kira2 gimana ya?

  26. Lambang says:

    Keknya ngga bisa mas. Kan aneh kalau entar ada kambing nguber-nguber Luna Laya… :mrgreen:

    • sikapsamin says:

      Malah rencananya blogku juga saya wariskan kpd si Bandhot itu.
      Nha soal Luna Maya…jadi inget waktu gempar beredar video mereka-bertiga, wedhus2ku juga ribut pengen dibuat video juga, katanya lebih natuurlijk gitu.

      *iku jan2é wedhus jenis apa kok bisa bahasa natuurlijk barang*

    • Lambang says:

      Dulu saya pernah diramal paranormal di Bandung. Katanya saya itu “Bitten blink binnen stink”. Tak tanya apa artinya, katanya “cari saja sendiri”. Coba kalau Google jaman itu sudah ada. Ternyata kalimat itu isinya meramalkan bahwa saya ini bocor alus. Lha koq tepat yo… 🙂

  27. m4stono says:

    kalo soal ketawa ketawa sendiri dan senyum senyum sendiri sih bagi saya sudah lumrah, anggap saja sedang bercanda dengan bidadari :mrgreen: tapi dengan ketawa ketiwi saya itu apakah bisa menghasilkan suatu output yg tidak kalah bahkan lebih baik ketimbang yg ngaku waras wiris jaim pake surban atau blangkon dan suka deham dehem biar kelihatan wibawa :mrgreen:

    nah sebenarnya perilaku yg kelihatan waras itu sebenarnya malah tidak ada hubungannya dengan tingkat spiritualitas seseorang, bisa jadi malah sebaliknya, nah mas lambang inget to orang yg kita rasani kemarin, ternyata catatannya ngambil milik blognya mas kumitir artikel sekitar thn 2008 dan baru diposting kemarin tanpa mencantumkan sumbernya 😀

    jan2e aku yo ngono, wis ngguya ngguyu dewe goblok sisan, wis parah tenan nek iki tingkat kebocor aluse :mrgreen:

    • Lambang says:

      Oooo… mas kinjeng kuwi tho… ealah… koq saya masih terpengaruh sama isi postingan seseorang padahal hasil bajakan.

      Padahal saya kalau ngambil artikelnya orang bule dan dianggap kafir itu aja masih tak cantumin sumbernya. Apalagi kalau ngambil artikel sesama anak bangsa. Mangkanya saya lebih seneng nerjemahin artikel bule ketimbang kopas punya temen. 🙂

    • Gendrayana says:

      muahahahahaha™ 😎

    • sikapsamin says:

      Lho?! Ada to bajak membajak artikel?!
      Mosok to?! Lha wong minta ijin copas mesti terbuka-lebar dipersilahkan dg senang hati oleh pemiliknya kok.
      Tapi ya ndak tahulah, sing penting ‘antar sesama blogger jangan saling …….’

      • Sumégó says:

        Wah-wah sy katut DPO copastean ni Mas…

      • sikapsamin says:

        @ Mas Sumego,

        Kalau menurut saya, copas asal minta ijin dulu dan mencantumkan sumbernya diblog kita, ndak masalah. Saya juga pernah full copas dari mbah Wiki. Dan pernah juga diminta oleh pemilik artikel untuk ikut memuat artikel tsb diblog saya. Saya ya dg senang hati, saya laksanakan demi mempererat pertemanan. Gitu, menurut saya.

      • Lambang says:

        Mas Sumego, saya kemarin japri ke KangTono tanya tentang situs seseorang yang seolah bloggernya orang sakti nggegirisi. Ternyata KangTono bilang artikelnya kopasan dari Mas Kumitir. Ya otomatis penilaian saya agak turun 3 point gitu. *halah, kek naik turun valas*

        Kalau blog mas Sumego kan menampilkan RSS, dan mencantumkan juga sumbernya. Lha itu malah bagus, jadi saya kebagian backlink… 🙂

        Mungkin intinya lebih kearah take-and-give. Kalau kita mengambil artikel seseorang, ya kita kasih imbalan backlink dan menyebutkan sumbernya.

        Lha potongan artikel blog saya sekarang malah nyebar kemana-mana, ketempat blogger matre yang menggunakan Auto-Content itu. Kadang ya masuk blog porno juga. Tapi ya ngga papa, wong mereka kasih backlink juga koq. 🙂

      • m4stono says:

        ya sebenarnya sih bukan suudzon yah buto kok ngerti suujon bisa jadi si denmas kinjeng itu sudah minta ijin ke mas kumitir secara privat, sebab tak lihat di blog mas kumitir tidak ada komentar mohon ijin kopas dsb :mrgreen:

        ya saya kira berat mas kalo disuruh nulis artikel panjang2 tiap hari pengalaman pribadi ndot com apalagi mbahasnya berat2 spt neng ning nung nang, sastra jendra dsb hanya dari buah pikiran sendiri tanpa kopas…..

        maka utk mengantisipasi supaya tdk dibajak…halah…..saya pun ngakalinya dengan dialog khas saya, jadi yg mau ngopas juga mikir2, sebab yg ngopas juga terkadang agak jaim, mosok seorang “guru” spiritual suka misuh2 ngaku bocor alus rodo edan…..huahahaha :mrgreen:

        kalo saya lebih suka ngaku wong bocor alus/gendeng ketimbang ngaku guru spiritual…..jan2e yo podo wae ding, mung bedane sing siji entuk pencerahan nang WC karo cengengesan dewe, sing sijine entuk pencerahan nang njero guwo…pada hakekatnya sensasinya sama kok :mrgreen:

      • Sumégó says:

        Makasih banyak ni Mas Lambang Mas Sikapsamin MasTono, tp setelah sy buka2 ternyata ada juga yg belum sy kasih link sumbernnya…dan setelah sy teliti Eee dr Mas kumitir juga…wis jan lerweh sy ni…

      • Lambang says:

        Lupa yo ngga papa mas, wong kalau dipilah bener-bener yang hasil pemikiran sendiri itu paling hanya 10-20%. Sisanya dari referensi lain seperti buku, email, Google, Wiki, memori dan hasil ngobrol ngga genah di warung… 🙂

        Kecuali kalau blognya berisi jurmal ilmiah dan melakukan sendiri semua uji lab-nya. 🙂

  28. Soal otak dan roh,
    Setelah bikin artikel pikir,
    Berpikir lintas mata telinga 1-3 tanpa referensi:

    (1/3) Berpikir lintas mata telinga

    (2/3) Berpikir lintas mata telinga

    (3/3) Berpikir lintas mata telinga

    Sempat aku menyimpulakan bahwa
    Data inputan ada di mana-mana sbb:


    Mata dan telinga adalah perangkat input data.
    Data mata dan data telinga itu kompatebel.
    Tidak hrs ada interlocking di antara mereka.
    Data bisa masuk dari mana saja ke diri ini.
    Tapi tak semua data menjadi data pikir.
    Kecuali bila telah biasa dipaksa mikir.
    Itu lah gunanya sekolah dan atau merantau,
    Mata dan telinga terbiasa fokus dan peka,
    Sehingga terlatih paksa berpikir data.
    Wajah adalah sumber pembelajaran tau kita.
    Gambar dan kata adalah getar pancaran data.

    Resonansi hati menyimpan data sahih.
    Data trengginas tersimpan di dlm otak.
    Data primitif terserap di kitaran kulit.
    Bole juga gini simpulnya:
    — Data Illahi tersimpan di hati
    — Data duniawi tersimpan di otak
    — Data alami tersimpan di kitaran kulit
    Gitu kali pasnya!

    Demikian, sobat.
    Berpikir lah untuk menjadi.
    Itu lah kesimpulan seri berpikir kita.

    Mungkin ada guna, semoga lah ada.
    Demi menuju gerbang keabadian
    Abadi penglihatan dan pendengaran.

    KUTIP:
    Lambang says:30 September 2010 at 22:33
    Lalu ada juga orang yang otaknya dipotong sedikit-sedikit karena tumor, sampai tinggal seperempat, ternyata memory dan daya analisanya tidak berubah, walaupun motoriknya terpengaruh. Padahal yang dibuang itu adalah bagian otak yang dipakai buat analisa. Akhirnya para dokter bertanya-tanya, jangan-jangan ada memory eterik yang berjalan beriringan dengan otak physical itu.
    ——-
    Utk berpikir perlu data dan data hrs ada dlm memori. Disimpulkan ternyata memori data ada di banyak tempat. Spt data memori komputer ada di RAM, ada di ROM, ada di Disk, dll. Mungkin semua lokasi data kita itu bisa di defrag juga, ya, membuang bad sector gituh, heheh.

    KUTIP:
    Lambang says:30 September 2010 at 22:33
    Dulu saya sempat mikir, apakah roh itu bisa mikir tanpa otak? Menurut dugaan para ilmuwan ternyata bisa. Tapi kenapa pada saat orang dilahirkan kembali tidak pernah ingat kehidupan sebelumnya? Lha yang ini masih jadi PR buat saya.
    ——-
    Tapi aku masih berpikir bahwa roh adalah carrier atau transformer data atau wifi kita. Seluruh data tetep ada di system jiwa yg komponennya antara lain otak, hati, jantung, darah, syaraf kulit, dll. Roh wifi itu bagai sentolop jiwa yg dpt memeriksa semua data beres terbawa, maka ada dikatakan “tak ada bohong yg tak diketaahui dirinya, hh”. Dan dgn roh (“sinar sentolop”) itulah seluruh data jiwa dpt ditransfer atau dikirim sebagian (dikomunikasikan dgn Tuhan atau Setan). Roh itu juga yg bisa menerima data spt wahyu atau bisikan halusst. Entah lah, Brat, soalnya sering kubilang hanya ada satu dari dua kemungkinan keberadaan mati kita nanti, berada sbg “roh-berjiwa” atau “jiwa-beroh”, hehe. Keberadaan itu tergantung pada berat ringannya qualitas data kita. Hal ini mungkin juga bisa sbg pengertian bahwa semua data jurnal hidup kita dicatat di “buku besar” oleh-Nya; Sentolop itu lah biangnya, yg balik kpd-Nya.
    Soal reinkarnasi belon kerpikir.

    Salam Rohaniah!

  29. Lambang says:

    Hasil penelitian terakhir membuktikan bahwa Genome bisa dimodifikasi dengan suara dan cahaya. Dubuktikan juga bahwa setiap cell, termasuk Genome itu, bisa menyimpan memory walaupun tidak sebesar otak.

    Dari pengalaman pseudoscience, ada bukti bahwa roh yang sudah tidak berjasad itu masih bisa berkomunikasi dan berpikir, padahal otak, jantung dan hatinya sudah hancur dimakan ulat.

    Dari pengalaman pseudoscience lagi, ada bukti bahwa enerji pagi hari yang mirip embun berjatuhan itu bisa diarahkan gerak jatuhnya hanya berdasarkan kekuatan pikiran.

    Nah, dari tiga item itu, untuk sementara bisa diambil kesimpulan bahwa setiap entity di alam ini selain memiliki unsur fisik, dia juga memiliki unsur non-fisik yang bisa berkomunikasi dan menyimpan memory.

    Dugaan saya, pada saat orang meninggal, maka memory inilah yang nantinya di-download Tuhan secara wireless untuk membaca sejarah kelakuan kita. Bahasa kiasannya di kitab dinyatakan bahwa setiap bagian badan bisa berbicara sendiri dan mempertanggung- jawabkan perbuatannya.

    Mungkin.

    Salam Remote!

    • Bisa jadi begitu, ya, Brat.
      Dan memang ada bahasa roh itu. Ada juga roh– mungkin jiwa-beroh–yg bisa dipangil-panggil, dikasih order dgn bayaran kembang dll.

      Tapi utk “roh berpikir” entahlah, karna berpikir adalah awal utk bekerja dan bekerja adalah awal utk menjadi. Kalau urutan itu benar, maka roh mau jadi apa, kan?

      Bahasa itu hubungannya dgn suara. Suara adalah energi, energi itu abadi. Jadi, hindarilah bocor alus, toh kedengarn juga pd akhiratnya, hehe. Entahlah!

      Salam Rohaniah!

    • Lambang says:

      Konon suara Hitler atau siapapun sekarang bisa di-identifikasi dari trilyunan segmen suara yang mengambang di langit. Entah bagaimana caranya. Jadi seandainya bumi ini kosong lagi, kembali ke jaman Lemuria, Adam atau Nuh, walaupun manusianya tinggal sak iprit, segmen suara itu tetap akan berakumulasi mengotori alam. Mungkin suatu saat akan ada teknologi canggih untuk membersihkan segmen suara itu, termasuk suara-suara bocor alus. :mrgreen:

      Dan pada saat itu Tuhan akan marah-marah karena evidence-nya terhapus. 🙂

    • sikapsamin says:

      @ Mas Lambang & Mas MK,

      Bicara soal roh (yg masih) bisa berkomunikasi, jadi ingat waktu saya tugas di Bali.
      Ceritanya, anak teman sekantor remaja naik mobil setir sendiri pulang sekolah, menabrak dari belakang sepasang suami-istri paruh baya(orang Bali) naik motor, dua2nya meninggal.
      Pertama di TKP ditangani Polantas, namun perkembangan selanjutnya pihak keluarga korban meminta diselesaikan melalui Hukum-Adat, dan ini disana bisa dikatakan ‘mutlak’ hrs dilaksanakan, Polantaspun tak bisa menolak.
      Singkat cerita Hukum-Adat dg dipimpin pakar/pemuka adat dilaksanakan dg memanggil roh sikorban. Apa tuntutan roh, ya itu yg harus dilaksanakan/penuhi.
      Yang sangat diluar dugaan, dlm komunikasi roh sikorban malah menyatakan terima-kasih bahkan menjelaskan bahwa seharusnya mereka meninggalkan jasadnya seminggu yl.
      Dan benar, pihak keluarga korban mematuhi hasil keputusan Hukum-Adat tsb. Namun teman kantor ini tetap memindahkan anaknya sekolah di Malang, katanya trauma.
      Itulah yg pernah saya saksikan.

      Btw, entitas/roh atau apa itu yg masih menyimpan memory, itu ‘tempat-parkir’nya dimana? Ceritanya sdh ada belum Iptek yg bisa memanggil/mengambil roh tsb dari tempat-parkir tadi, kemudian diinstal di CPU-Komputer. Katakanlah kita pilih rohnya Max Plank atau Einstein.

      *mungkin nggak ya…nglamun.com*

    • Lambang says:

      Kalau menurut hampir semua kitab suci, semua itu berasal dari cahaya. Boso londone, “Let There be Light”. Boso ngarabe “Nurullah – Cahaya di dalam Cahaya”, boso kejawene “Nur Muhammad”. Jan-jane yo podo wae kiye.

      Sampai sekarang masih terjadi polemik diantara para ilmuwan tentang apakah cahaya itu materi atau bukan. Kalau bukan materi maka cahaya tidak mempunyai berat. Menurut saya itu salah. Kalau semua enerji cahaya di alam semesta ini digabungkan, maka massanya sesuai dengan rumus Einstein, m=E/c^2. Jadi cahaya adalah materi. Kalau ini salah berarti Einstein yang salah, bukan saya. :mrgreen:

      Nah, dari kesimpulan itu dan beberapa terawangan saya yang pseudoscience – tidak ada bukti wong semua hanyalah imajinasi dan obrolan bocor alus – bisa kita runut kejadian alam semesta ini sebagai berikut :
      1. Tuhan ada, entah dari mana.
      2. Tuhan adalah cahaya.
      3. Sebagian cahaya Tuhan berevolusi menjadi malaikat, jin, ruh dan berbagai dzat metafisik lainnya.
      4. Dalam kondisi tertentu, sebagian dzat metafisik ini berubah menjadi materi, gas, galaksi, planet, daratan, tanah, dan seterusnya.
      5. Dari proses evolusi berkesinambungan itu kemudian muncul entiti biologis ber-sel tunggal yang kemudian berevolusi menjadi Mitochondrial Eve, yang dianggap sebagai cikal bakal manusia 200 ribu tahun yang lalu.
      6. Dzat metafisik seperti malaikat, jin dan ruh ruh selanjutnya tinggal mengikuti saja kearah mana evolusi berjalan.
      7. Kisah Adam dan Hawa dikesampingkan dulu, lumayan bermanfaat untuk dongeng anak-anak.

      Dari penjelasan yang sedikit ilmiah namun tidak bisa dibuktikan ini, dapat diambil kesimpulan bahwa malaikat, jin dan ruh ada di tingkatan atas rantai evolusi. Lha kalau manusia saja bisa berpikir, tentunya malaikat, jin dan ruh juga bisa berpikir. Soal memorinya ditaruh mana dan bagaimana cara bekerjanya, itu yang masih jadi tanda tanya.

      Tapi yang jelas kalau mempertanyakan apakah ruh itu bisa berpikir, sama saja dengan mempertanyakan apakah malaikat dan setan bisa berpikir juga. Lebih jauh lagi sama dengan mempertanyakan apakah Tuhan bisa berpikir. Lha ini yang bisa menimbulkan tuduhan kapir, murtad, musyrik dan laknatullah.

      Nah, kesimpulan yang terakhir ini juga menjelaskan kenapa Tuhan tidak bisa mengabulkan doa secara seketika. Kita ini adalah bagian dari Tuhan. Minimal kita memiliki sebagian kecil kemampuan Tuhan. Lha kalau disuruh berdoa kan jadi aneh, seperti riak air di tepi pantai berdoa kepada samudera.

      Ada teori yang mengatakan bahwa manusia ini adalah benih (semacam benih padi gitu) yang disebar oleh alien untuk membantu pekerjaan mereka. Tuhan ada di level atasnya lagi dari mereka. Mungkin hanya ada satu atau seribu jenjang lagi di atasnya. Ini bisa terlihat pada berbagai artefak yang menggambarkan penantian kedatangan Tuhan yang bersayap atau menggunakan pesawat antariksa.

      Tapi ya itu tadi, komen ini hanya dongengan, sama seperti cerita surga, neraka, kerajaan Tuhan, dan Arasy, sama-sama tidak bisa dibuktikan. 🙂

      • m4stono says:

        lho wis komen dawa2 jebul kok malah ndongeng :mrgreen:

        kalo cahaya diatas cahaya itu basa ngarabnya nurul anwar…hayah koyo jeneng uwong, kalo gak salah buku karangan imam ghazali ttg nurul anwar itu sudah dicetak berulang ulang di barat sono dan dikaji oleh para pastur serta ilmuwan sono

        kalo saya teori tuhan itu lebih ke pendekatan dimensional, diatas dimensi 3 kita atau dimensi ruang waktu ada dimensi diatasnya yaitu dimensi ke 4, diatasnya lagi diatasnya lagi sampai tak terhingga nganti mumet le mbayangke :mrgreen: barangkali itulah tuhan yg sejati yg bersemayam di dimensi ke tak terhingga mungkin karena kebanyakan nonton pilem jadi tenang aja bagi yg mendambakan ketemu tuhan dan minta dipijetin belanda masih sangat jauuuh, jadi kesimpulannya tuhan itu tidak ada….hayah

        ujung2e saya hanya bisa mendongeng tiru2 ndot com 😆

      • Lambang says:

        Saya baru denger kalimat Nurul Anwar itu. Dari buku Misykat al-Anwar itu ya. Tak cari sak Google ngga ketemu. Sampai ke kamus terlengkap Indonesia – Arab, dan kamus pesantren Buntet segala. Jadi untuk sementara kata itu bisa diartikan Cahayanya si Anwar. 😉 Lebih mending kalau Nurcahyo, bisa diartikan Cahayanya Cahaya. 🙂

        Koreksi dikit, “Nurullah – Cahaya di dalam Cahaya” itu seharusnya “Nurullah – Cahaya di atas Cahaya”, referensinya Surah An-Nur ayat 35. Di Goggle malah ada yang menafsirkan cahaya berlapis-lapis. Menurut saya, cahaya di atas cahaya maksudnya adalah kualitas cahayanya jauh lebih tinggi dari cahaya yang dimaksud. Bukan berlapis-lapis seperti wajik gitu. Tapi ya bebas saja koq, gimana pinter-pinternya mendongengkan dongeng… :mrgreen:

        Tapi kalau yakin sebetulnya semua bisa berjalan. Jaman dulu orang cukup mukulin kendang untuk minta hujan. Saking yakinnya, ternyata hujan turun juga. Bisa dibandingkan dengan sholat Istigoshah yang diikuti ribuan umat itu. Sampai sekarang belum ada hasilnya, dan kondisi negara malah makin rusak.
        Mungkin sholatnya kurang yakin.
        Mungkin Tuhan ingin menguji kita.
        Mungkin itu peringatan agar eling.
        Mungkin… (s/d 1000 baris lagi).

      • m4stono says:

        o iya koreksi dikit…halah tiru2, nurul anwar itu adalah arti secara terminologi atau secara tata bahasa arab yg artinya cahaya diatas cahaya, nur itu itu artinya cahaya, sedangkan anwar asal kata dari nur…..

        sedangkan nurullah itu pengertiannya ya memang cahaya maha cahaya atau cahaya diatas cahaya…

        kalo soal memindahkan hujan, sebenarnya cara jawa ada yg lebih efektif dibanding sholat istisqa’ kalo dilihat dari hasil akhirnya asal ojo dikaitke karo musrik bid’ah dll, wis pokoke bebas wae :mrgreen: yaitu dengan memanggil atau menyebut danyang setempat disertai niat utk meminta bantuan, nama2 danyang ada di sebuah kidungan yg lupa namanya…halah….

        sedangkan cara bocor alus ala saya ya pake kekuatan visualisasi, lelakunya adalah visualisasi memindahkan awan sambil metongkrong di WC :mrgreen: sebab ketika kita ngeden di WC dan berhasil keluar maka akan terasa sensasi luar biasa enaknya tidak dianjurkan bagi penderita wasir, nah sambil menikmati sensasi nikmat itulah maka visualisasi akan semakin jernih dan ampuh hasilnya :mrgreen:

        ternyata metongkrong di WC lebih manjur ketimbang sholat istisqa’, mlayu sik mengko ana sing protes……mbullaaayuuuuuuu :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        Seingat saya Nurul Anwar iku nèk gak salah mbakyuné Desi Anwar…hihihi

        Lha iya ciri khasnya mas Lambang ya gitu itu. Nulis duuowo, mbulllet…penutupé ‘dongeng’. Opo gak kesel olèhé ngetik…
        Mbok ya cari kalimat penutup yang sdh diwariskan oleh leluhur kejawen :
        ” TAN KENÅ KINÅYÅ (NG)ÅPÅ ”
        Kalimat/Ungkapan tsb betul2 luar biasa. Kandungan getarnya memberi ruang toleransi yg sangat2 luuuaaass.
        Memang Kejawen usianya jauh lebih tua dibanding ‘karaben’…
        Kejawen sdh ada jauh sebelum manusia mampu bla..bla..bla…dan membuat simbol2 huruf.
        Kitab sucinya dialam awang-uwung, tanpa-bahasa, tanpa-huruf…
        Kalau dibahasa-hurufkan, judul kitab-suci tsb. adalah :
        ” DENYUT ALAM SEMESTA ”

        Jaaauuuhhh lebih tua dibanding karabén, kristuén, yahwén lsp…

        Itu hasil komunikasi saya di Sangiran
        Tanah Resonansi Dengan DENYUT ALAM SEMESTA…

        Monggo dipun lanjut…

      • m4stono says:

        @mas samin
        lha mas lambang itu bukan kejawen tapi bocor alus lha kepiye nutupe? :mrgreen:

        kalo yg kitab suci jawa yg asli itu ntar saya bikin artikelnya tapi hanya di faceebok setelah lama kontemplasi di WC…halah :mrgreen: sisan manas2i ben nggawe fb :mrgreen: dan ini ilmu baru bagi saya jan2e le woro2 wis suwe tapi artikele ora dadi2

        o iya mas samin kalo komunikasi sama simbah2 buyut di sangiran mbok aku titip bidadari sangiran sapa tahu ntar bisa nggantiin ngatemi :mrgreen: mbuuulaaayuuuuu

      • Lambang says:

        Mas Samin dan KankTono, apa bener tah kalau Kejawen sdh ada jauh sebelum manusia mampu bla..bla..bla…dan membuat simbol2 huruf. Kalau melihat referensi di sini dan sini, fosil kelompok Homo Erectus (fosil gantung siwurnya orang Jawa) kalah tua jauh dibandingkan “Ardy” dan “Lucy”.

        Mestinya kalau cikal bakal manusia muncul dari sekitar Afrika Timur sana, perlu lewat India atau jazirah Arab dulu atau lewat Amerika dulu sebelum sampai ke Asia dan Indonesia. Ini asumsinya jaman itu masih belum ada malaikat yang iseng mindahin menungso ke Sangiran atau ke Flores dan jadi hobbit lucu-lucu itu. 🙂 Belum lagi kalau dihubungkan dengan bukti artefak di Jawa yang sangat dipengaruhi kebudayaan Hindu dan Buddha yang datang dari arah barat sana.

        Tapi kalau yang dimaksud Kejawen itu lebih tua dari Islam, na itu saya setuju sekali. Saya juga setuju kalau ada yang mengatakan sebagian besar lokasi di Jawa ini penuh hal-hal yang berbau spiritual dan metafisik.

        Soal konsep Tan Kena Kinaya Ngapa, Neng Ning Nung Nang, Suwung, awang-uwung, dan lain-lain itu, ditemukan juga oleh beberapa ascending master di belahan dunia yang lain, seperti Hindu dan Buddha. Beda tempat beda istilah dan pemahaman. Ngga tahu pasti mana yang duluan.

        Tinggal pinter-pinternya para ascending master meramu persepsi dan imajinasinya menjadi sebuah ajaran yang layak untuk diikuti. Toh dari jutaan penduduk Jawa yang bisa berhasil mencapai enlightenment ngga sampai puluhan ribu orang, walaupun sudah digelar pesantren, vihara, dan pusat meditasi / kontemplasi dimana-mana.

  30. Simpele,
    Menurutku,
    Roh itu ada tiga:

    Roh ku
    Roh Kudus
    Roh Tak Kudus

    Roh ku utk ambil ato antar pikir, hehe.
    Roh Kudus dan yg tak kudus utk dipikir.
    Roh Kudus dan yg tak kudus penuh pikir.
    Roh Kudus penuh dengan pikiran Tuhan
    Roh Tak Kudus penuh dgn pikiran Setan.
    Roh ku me-wifi ke server Tuhan atau Setan.
    Utk dipikir.

    In the beginning was Word
    And the Word was with God
    And the Word was God.

    Spt di artikelku,
    Kata adalah awal utk bicara
    Bicara adalah awal utk berpikir
    Berpikir adalah awal utk bekerja
    Bekerja adalah awal utk menjadi

    Salam Pikir Tiga!

    • Lambang says:

      Brat!

      Ayat John 1:1 itu keknya kalah tua dibanding Genesis 1:3.

      And God said, Let there be light and there was light.
      And God saw the light, that it was good,
      and God divided the light from the darkness.

      Gimana… ada penjelasan lebih lanjut?

      Salam Damai!

      • Yeah!
        Terang!

        Terang ada setelah dikatakan-Nya. Terang itu takkan ada bila tak dikatakan. Jadi, duluan “kata” lah dari pada terang, gitu keknya. Segala sesuatu selalu dimulai dgn kata.

        Bagi Allah, dari kata langsung menjadi. Bagi kita, kata adalah awal utk bicara, bicara adalah awal utk berpikir,
        berpikir adalah awal utk bekerja dan
        bekerja adalah awal utk menjadi.

        Kita pun sebenarnya adalah apa yg kita katakan. Bila kukata bocor, bocor lah!
        Gitu Brat!

        Salam Damai!

  31. m4stono says:

    mas lambang
    sebenarnya saya ini buka termasuk yg harus ini itu POKOKE JOWO dll, ya saya akuin bahwa dunia tidak selebar daun kelor….halah…sangaaat luas :mrgreen:

    tapi indikator atau alat deteksi bocor alus yg terdapat didalam diri saya mengatakan begitu, simple kan :mrgreen:

    sebenarnya gak masalah mau yg tuaan di afrika kek, yg di eropa kek, mau yg di cina kek, kita itu membicarakan tua dalam arti bukan umurnya tapi lebih ke fisosofi secara mendalamnya, kalau istilah arab itu Allah rabbunas dan rabbul alamin maka kalau dijawa disingkat menjadi HONG, gak usah panjang2 dan lidahnya blibet

    kalo orang arab menyebut Tuhan Allah harus dengan bacaan lam tebal maka dijawa cukup dengan membuka mulut secara alamiah(ngowoh) tidak usah pakai mahraj atau tajwid yg njlimet

    o iya indikasi bangsa itu tua adalah dari pengucapan kata2nya yg alamiah, atau ngeloss, sedangkan dibarat, arab bahkan di prancis lebih njlimet lagi sebab harus pake bindeng2 :mrgreen: sedangkan kita? saya kira pengucapan2 kata2 jawa itu cukup alamiah kok tidak pake puter2 lidah dan tenggorokan secara macem2 apalagi pake ngeden2 :mrgreen:

    ini hanya pendapat bocor alus lho….hihihihih

    • m4stono says:

      o iya lupa ngowoh = nga owoh(Allah)….jangan2 kata Allah berasal dari kosakata dasar jawa owoh, kalo kata kerja pasif menjadi ngowoh :mrgreen: ketoke mengko akeh sing protes, mlayuuuuuuu…..

    • sikapsamin says:

      @ Mas Tono,

      Betul..tul..saritul (mas Lambang bén tambah penasaran).

      Yang jelas gamblang sariblang, Sun Microsystem telah mencuplik sedikiiit dari ‘kitab-suci kejawen’, dijadikan Java Language Programming, Java Script malah (katanya) sudah dijadikan OSnya Sun tsb.
      Budha, Hindhu itu setelah muncul kreatifitas bikin ‘merek’…..sebagai bagian dari matra matra toleransi TAN KENÅ KINÅYÅ (NG)ÅPÅ, kemudian muncul berbagai ‘merek’ lainnya.
      Nanti mas Lambang jangan kaget kalau menemukan situs-web seorang pakar pebeliti bahasa, yg menyatakan Bahasa Nusantara adalah Induk Bahasa Sansekerta. Dan ini menjadi jawaban mengapa Indonesia(baca:Nusantara), begitu merdeka memiliki Bahasa Persatuan, sementara India..?apa bahasa persatuannya?

      Sementara ini dulu…nanti disambung dg Cultural Imperialism, Linguistic Imperialism…
      Catatan :
      Kasihan Rumpum Bangsa Aborigin(saudara rumpun bangsa Nusantara), secara cultur dan linguistic sdh mendekati punah dan cukup diganti dg ‘pernyataan maaf dari pemerintah imperialis-australia’…real-vampire

      • m4stono says:

        mas samin
        sebenarnya ini serius lho ndak guyon, mengapa begitu? kadang bahkan sering kali kita melupakan unsur yg tertua dari diri kita, dalam hal ini, huruf apakah yg kita ucapkan pertama kali ketika mbrojol dari rahim ibu? ya huruf o….ooooweeeeekkkk, o disini o yg senada dengan kosong, bolong, mlompong dsb, ketika itu dibaca oleh orang jawa maka itulah menjadi aksara pertama yaitu ha/ho/a/o dalam huruf jawa

        bandingkan dengan aksara arab yg pertama alif, atau yunani yg alfa, maka pengucapan o jauh lebih gampang…

        ketika si bayi baru mbrojol maka yg pertama dia lakukan sebelum menangis owek owek adalah mengeluarkan air ketuban dari paru2nya, maka ketika kita mengeluarkan nafas lewat mulut sambil mulutnya ngowoh(terbuka secara alami) maka akan terucap haaa/hooo….ya inilah asal muasal aksara jawa ho/ha….

        perlu diketahui dari dulu nenek moyang kita adalah sudah terbiasa dgn budaya oral bukan budaya tulisan, maka aksara hanacaraka itu ditemukan jauuuh sebelum penulisan simbol aksara hanacaraka, lalu dgn apa orang2 jawa “menulis” aksara nya sedangkan simbol2nya belum ditulis, dengan cara bermusik GAMELAN atau gending

        ben ndarane sing duwe omah tambah mumet :mrgreen:

      • Lambang says:

        Kalau di Jawa sini memang budaya gothak-gathuk-nya luar biasa koq. Termasuk bunyi neng, ning, nung, nang itu bisa diartikan menjadi berbagai falsafah kehidupan. Pernah juga ada yang gothak-gathuk gerakan sholat itu adalah gerakan melingkar seperti putaran kehidupan. Tapi sayangnya melingkarnya ngga berputar, tapi cuma bolak-balik.

        Tapi kabeh iki yo mung masalah imajinasi thok. Kari pinter-pintere ndongeng imajinasi… :mrgreen:

    • Lambang says:

      KangTono, setuju kuwi dengan kalimat “indikasi bangsa itu tua adalah dari pengucapan kata2nya yg alamiah, atau ngeloss”.
      Jadi inget Tarzan ngomong sama munyuk, “Hah.. hoh.. eweh.. hawah.. hawah.. howoh.. howoh..”. Itu bener-bener alamiah dan ngeloss… Wkwkwkwk.. 😆

      Mungkin awal semua kata ya dari bahasa Tarzan itu, termasuk howoh-howoh menjadi owoh terus jadi ngowoh… 🙂 Jangan-jangan Adam dulu ngomongnya juga begitu… pakai bahasa bathin + howoh-howoh… 🙂

      Kalau klaim mas Samin tentang Bahasa Nusantara adalah Induk Bahasa Sansekerta ya mungkin saja, soale induk bahasa India itu Vedic Sanskrit, 1500 BCE, yang agak mirip dengan bahasa Sansekerta itu. Yang jelas ngga pernah ada bukti artefak berbahasa Vedic Sanskrit di Indonesia yang umurnya lebih tua dari 1500 BCE. 🙂 Mungkin di Sangiran ada artefaknya yang ngga boleh difoto dan di-upload ke web. :mrgreen:
      *ben penasaran*

      Terus yang “begitu merdeka memiliki Bahasa Persatuan”, keknya ngga pas deh. apa Bung Karno waktu perang melawan Belanda ngga pakai Bahasa Indonesia tah…
      *ben tambah penasaran*

      Tapi bener KangTono, saya ini bukan penganut POKOKE JOWO yang mengatakan bahwa semua ilmu spiritual itu asalnya dari Jawa, Nabi itu turunan dari Jawa, bahasa paling tua adalah bahasa Jawa dan peradaban tertua adalah peradaban Jawa. Termasuk ada temen mbuh sapa itu yang mengatakan perahu nabi Nuh itu terbalik dan menjadi pulau Jawa, dan Lemuria atau Atlantis itu ada di deket-deket pulau Jawa sini.
      *jelas ono sing penasaran banget pingin mbales*

      Wis ah, ditutup wae pembahasane tinimbang ono sing penasaran lahir bathin… terus ngambek ra gelem mampir maneh.. :mrgreen:

      • m4stono says:

        huahahahah ojo mas mengko nangis lho mimbik mimbik :mrgreen:

      • sikapsamin says:

        Hehehe…mulai berasep nih yeee,

        Yo wiis, pangapurané mas Lambang,
        Tapi ada sedikit pertanyaan, begini :

        POKOKÉ JOWO…dibanding
        POKOKÉ DUDU/JANGAN JOWO

        mana yang lebih baik?

        Saya bikin judul/nama blog ‘sikapsamin’…muncul dari rasa gemas, prihatin, sedih…bahwa kata/ucapan ‘samin’ begitu ‘menjijikan’ dikalangan masyarakat luas negeri ini.
        Pada lingkup internasional, kata ‘nusantara’…menjadi sangat dibenci oleh kalangan tertentu, karena mengandung pengertian cakupan bahasa dan budaya sangat luas. Dan ini sebenarnya yg dicita-citakan Bung Karno. Karena beliau orang Jawa, muncullah sentimen2 keJawa’an…
        Kalau saya menulis Manusia Jawa, bisa dipastikan ada yg anti, padahal itu hanya terjemahan dari ‘Java Man’ yg dimunculkan oleh UNESCO atas fosil di Sangiran.

        Sekedar ‘disertasi’…
        Sekali lagi sepurané mas Lambang
        *sik tak uripké kipasé, bén asep’é cepet ilang…hehehe*

      • Lambang says:

        Duh melase, koq sampe njaluk sepura barang… 🙂

        Ngga papa koq mas, saya ini juga bukan anti Jawa atau Anti Nusantara, tapi saya lebih seneng kalau tampil apa adanya saja. Yang hanya imajinasi dan dongeng ya kita bilang aja apa adanya. Bisa saja suatu saat nanti akan ada pencerahan lain yang membuktikan bahwa semua ini bukan hanya dongeng, tapi ilmiah dan saintipik. 🙂

        Tapi biar gimana juga banyak hal-hal yang sangat menarik dalam kebudayaan Jawa itu. Seperti spiritual Jawa, gamelan, wayang, batik, reog, ludruk, dan lain-lain. Semua serba alus, teratur, dan ngga ngoyo. 🙂

      • Lambang says:

        Oiya ada yang lupa, dua pertanyaan POKOKE itu ngga ada yang bener. Ngga bagus kalau ekstrim kiri atau ekstrim kanan. Bagusnya yang ditengah-tengah saja. Sak dermo, nerimo dan pasrah… *halah*

  32. Daam bahasa Abu Nawas manusia centang perenang, yang dari barat ke timur, yg timur pergi kebarat, yg utara mencar ke selatan, la yang selatan nyosor ke utara….supaya bumi gak njomplang kabotan salah satu penumpang.

    • Lambang says:

      Bener iku cak..

      Menungso harus banyak polahe, walaupun menurut ajaran kejawen manusia itu ngga boleh kakehan polah. Dengan banyak polah itu, mencoba sana-sini, mikir ini-itu akhirnya bisa tercapai kemajuan ilmiah seperti sekarang ini. Soal ada efek sampingnya yang buruk ya wajarlah, wong dunia metafisik juga mengenal adanya enerji yang baik dan enerji jahat.

      Lha kalau hanya disuruh ndhekem wiridan di mesjid ya ngga mungkin bisa menemukan pesawat antariksa atau HAARP itu… :mrgreen:

  33. Yes!
    Dengan berpikir ini itu,
    Kita hrs giat melihat akhirnya.

    LET SEE THE FUTURE AND BE THERE
    IT IS THE MOST RELEVANCE
    ALWAYS!

    Salam Damai!

  34. @all

    Kemon, kedepan,
    Bukan ke belakang!

    Telunjuk manusia udah mangkin galak keknya. Dor di sini matinya di sana. Teken tombol ini luluh lantak di sana. Mau cocacola dingin tinggal tunjuk gambarnya, “gedublak!”.

    Sekarang dah banyak menggunakan voice command. Lama-lama iman sebiji sesawi bisa mindahin gunung hanya dgn sungguh mengatakannya.

    Ada bukti bahwa embun jatuh bisa diarahkan gerak jatuhnya hanya berdasarkan kekuatan pikiran.

    Lama-lama tak ada yg mustahil bagi kita!

    Salam Damai!

  35. Lambang says:

    Memang semakin maju iptek akan semakin terkuak rahasia alam dan metafisika, walaupun tidak mungkin dan tidak cukup waktu untuk menguak semuanya. Bahkan bayipun cukup dihasilkan dari stem cell wanita. Mukjizat jaman dulu dibuat jadi ngga bermakna. Ajaibnya, semua itu sudah diramalkan di kitab suci.

    Tinggal menunggu datangnya pembawa naskah terbaru dari sang sutradara yang akan merevisi semua dongeng sebelumnya. Setelah itu para pemain dipulangkan dan diganti dengan pemain lain yang akan belajar dari nol lagi untuk memulai siklus dongengan berikutnya. 🙂

  36. Pengetahuan kita belum cukup.
    Bendahara kata terus bertambah.
    Kilas masa depan semangkin jelas.

    Gerak roda kehidupan 200 thn lalu
    Tak jauh beda dgn yg sebelum masehi,
    Kan Brat?

    Dari laju kuda ke laju mobil,
    Dari 50 km/jam menjadi 300 km/jam
    Perlu waktu pikir 6000 thn.

    Dari laju mobil ke laju pesawat antariksa
    Dari 300 km/jam menjadi 28.000 km/jam
    Perlu waktu pikir 25 thn.

    Dari laju pesawat antariksa ke laju cahaya,
    Dari 28.000 km/jam ke 300.000 km/det.
    Perlu waktu damai berapa tahun ya?

    Katakanlah:
    Laju pesawat itu tarlagi bisa 10 km/det.

    Salam Kecepatan!

  37. Lambang says:

    Bener itu Brat. Sains dan teknologi meningkat secara eksponensial. Bahkan manusia mencoba membuat black hole mini dan menciptakan single cell di lab. Mungkin bener juga ramalan sebagian orang bahwa tahun 2012 itu akhir jaman. Manusia sudah terlalu canggih sehingga mulai muncul bukti dan berbagai pemikiran tentang ketuhanan yang semakin menyudutkan posisi Tuhan. 🙂

  38. beauty bust says:

    Terima kasih atas pencerahannya, tulisannya menarik juga. Saya akan coba

Comments are closed.