Jika Tuhan menjawab doa Anda,
Dia sedang meningkatkan keimanan Anda.
Jika Tuhan menunda doa Anda,
Dia sedang meningkatkan kesabaran Anda.
Jika Tuhan tidak menjawab doa Anda,
Dia tahu bahwa Anda dapat mengatasinya.
Jika Tuhan menjawab doa Anda,
Dia sedang meningkatkan keimanan Anda.
Jika Tuhan menunda doa Anda,
Dia sedang meningkatkan kesabaran Anda.
Jika Tuhan tidak menjawab doa Anda,
Dia tahu bahwa Anda dapat mengatasinya.
Comments are closed.
Zzzzz…. Ehm!
Widih!
oh
Hahaha hahaha hahaha!
Widih oho oho
Widih oho oho
Jika Tuhan tidak menjawab Doa anda,
Dia tahu bahwa anda tidak sedang berdoa,
Tapi sedang…NDLEMING/NGLINDUR…
(hi..hi..hi..sik..sik..tangi ora jal)
Wow ????
ehemmm…wooow potonya…beningnya…cantiknya….
ini cocok buat latihan meditasiWah aku tersaingi nih…
lha darimana kita tahu kalo tuhan tidak menjwab doa kita…apa enaknya gini aja ya kang kita kasih deadline….kalo seminggu berdoa dan tidak ada perubahan maka tuhan kita anggap tidak menjawab doa kita…gampang to
walah tuhan kok didikte…ntar lama2 tuhan bisa di editIya ya… gimana membedakan ditunda atau ditolak?
Keknya kalau deadline-nya lewat, berarti ditolak. Padahal ngga semua doa ada deadline-nya.
Minta naik kelas, ada deadline-nya pada tanggal pengumuman. Minta kesembuhan, ngga ada deadline-nya, yang ada ya mati beneran.
Menurut salah satu sufi:
– Berdoa adalah perintah yang diperhalus.
– Berdoa itu meragukan takdir Tuhan yang telah dituliskan di lauhul mahfudz.
– Berdoa itu karena tidak nyaman dengan kondisi sekarang.
– Berdoa merupakan pengingkaran bahwa Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang.
– Satu-satunya alasan yang paling dapat diterima dari berdoa adalah untuk mempertebal keimanan dan rasa penghambaan.
Jadi menurut sufi itu, dia tidak pernah berdoa karena alasan di atas itu, tetapi lebih sering membaca tasbih, tahmid, tasyhid dan takbir, dalam rangka untuk mempertebal keimanan dan rasa penghambaan.
padahal ada salah satu riwayat yg mengatakan sesungguhnya orang yg tidak pernah/jarang berdoa itu termasuk orang yg sombong…piye jal
Intinya dia tidak pernah meminta tetapi mensyukuri gicu yah ? Keren juga …
@ Maren kitik kitik
Jika Tuhan menjawab doa Anda, ( Ya)
Dia sedang meningkatkan keimanan Anda.
Jika Tuhan menunda doa Anda, ( Tunggu)
Dia sedang meningkatkan kesabaran Anda.
Jika Tuhan tidak menjawab doa Anda, (Tidak)
Dia tahu bahwa Anda dapat mengatasinya.
Wah… berarti dalam berdoa ada juga trafic light pengatur lalu lintasnya ya mas …..
Kalau Tuhan tidak mnjawab doa kita lampu merah (STOP)
Kalau Tuhan menunda jwb doa kita lampu kuning (Hati2
Kalau Tuhan mnjawab doa kita artinya lampu hijau
(JALAN ) ,
Masalahnya mas kita sering melanggar lampu lalu lintas itu dgn seenaknya menerobosnya. Pasti kita ditangkap bu polisi kan ?? Makanya doa bangsa Indonesia jarang didengar, krn banyak yg menerobos trafic light…. betul kan mas… , betullah bilang mas
Yah tentu ada yang didengar dan ada juga yang tidak didengar. 🙂
Saya coba jawab atas nama Bung MK ya…
Petani berdoa minta hujan. Tukang cat mobil berdoa minta panas. Agar Tuhan dianggap adil, dua-duanya ngga dikabulkan.
Lalu kita analogikan ke bangsa Indonesia.
Rakyat berdoa minta makmur. Pejabat berdoa minta makmur. Pejabat pakai bantuan kyai dan ustadz yang konon doanya manjur dan berlipat-lipat.
Dan Tuhanpun mengabulkan doa rakyat. Doa pejabat menyedot kemakmuran dari Tuhan karena doa berlipat tadi. Akhirnya pejabat tetap makmur, dan rakyat tetap melarat.
Seharusnya rakyat selain berdoa minta makmur, juga berdoa agar para pejabat korup segera diberi sakit dan dimatikan secara mengenaskan. Tetapi karena bangsa kita pemurah dan pemaaf, tidak mungkin begitu. Ya sudahlah, terima nasib dan ngga perlu berharap makmur.
Berdasarkan teori Quantun Ikhlas : Sesuatu itu menjadi karena ada pikiran positif tentang itu. Lha salahnya adalah karena kita fokus pada kata tidak/jangan.
Jauh lebih baik kita ngomong sehat daripada kita ngomong tidak/jangan sakit. Katanya sih gicu.
Bukan cuma komputer, bahkan doa pun ada tips anda tricknya. Hi Hi Hi.
Yang membuat tips Cara berdoa supaya dikabulkan itu apa yah selalu doanya dikabulkan yah ???
.
biasanya sih bukan meningkatkan keimanan ( percaya ) malah justru sedang meningkatkan daya nalar anda.
.
contoh :
.
ada seorang yang ditimpa beragam musibah yang hampir dia sendiri tak kuasa menanggungnya.
lantas di tengah keterpurukan yang hampir menyeretnya ke jurang putus asa, sambil berlinang airmata dia berdo’a dengan suara lirih : ‘kuatkan lah kesabaranku tuhan’
.
waktu terus berlalu dan musibah bukannya hilang atau berkurang malah semakin berat.
lalu dia berdo’a lagi dengan airmata yang sudah mengering dan nada geram : ‘ tuhan..! kuatkanlah kesabaranku sekuat-kuatnya… !
.
waktu terus bergulir super cepat dan anehnya seperti biasa musibah bukannya hilang dan bertambah ringan malah justru semakin berat dan bertambah banyak.
di tengah kekacauan dan kegelapan yang semakin pekat dia suadah tak mampu lagi berdoa’a malah mulai berpikir : ‘ apanya yang salah..? ‘
.
waktu telah sirna dan orang ini pun sudah tidak berdo’a lagi malah tertawa membahana.
.
orang bodoh : apa yang salah tuhan..?
tuhan : semuanya salah ente termasuk do’a itu
.
orang bodoh mulai berpikir dan akhirnya dia tertawa. ya…, dia tertawa menertawakan kebodohannya sendiri. 😆
.
.
biasanya sih lagi mengingatkan anda untuk banyak bersyukur. ( jika do’a terucap oleh karena keinginan sungguh itu bisa sangat membahayakan )
.
.
.
sebenarnya anda saja yang belum nyadar bahwa anda sudah berada dalam pelukan-Nya , jadi buat apa berdo’a sebab itu sudah gak penting lagi 😆
Lha…ada cerita begini:
Kaya…itupun cobaan,
Miskin…itupun cobaan,
Doanya bagaimana agar terbebas cobaan tadi,
Piye…jal…
Salam…Doa…ngkrr..ngkrr..ngkrr..
gampang…..ya tuhan cabutlah nyawa saya segera…nah loe kan sudah terbebas dari cobaan….tinggal urusan di “sananya” gimana ya urusan nanti
Doanya gampang mas,
“Ya Tuhan, semoga yang kaya diberi kesempatan menjadi miskin, dan yang miskin diberi kesempatan menjadi kaya. Semoga mereka mendapatkan kesempatan untuk bisa memilih mana yang terbaik, kaya atau miskin. Amieen.”
amin ya robal alamin
semoga saya diberikan mobil tapi jatuhnya dikepla hehehehehehehee
mantepzzzz
lanjut mas
Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Cepat atopun lambat doa yang kita panjatkan pada Tuhan akan dikabulkan, yang harus kita lakukan adalah trus berdoa dan selalu sabar dalam menghadapi semua cobaan hidup ..
terimakasih dan sukses slalu 🙂
Baik mbak.
Salam sukses selalu… 🙂
Terlupakan.
Rupanya ada doa di sini!
Butul koq kubilang, Brat!
Ada juga doa bangsa itu aneh kudengar. Dari lapangan upacara 17-an, doa itu keras, melalu maik, meminta agar bangsa ini bisa “take off”…. Eh, peserta upacara yg pada nunduk mendengar malah senyam-senyum. Kali sedang bertanya dlm hati, apa Tuhan ngerti yang dimaksud “take off” itu? Rakyat ini? Sekarang kata-kata canggih spt itu keknya telah “landing” semuah yah … hh!
Salam Damai!
Mungkin maksute take off itu buruan deh jadi TKI atau TKW. Biar populasi berkurang. 🙂
Haha!
Pinterjuga Bung Lamb menempatkan bolanya!
Salam Damai!
Satu lagi gua kutip doa syukur:
Hehe!
Heheheah, nglindur komit-kumat?
Mungkin sama dgn doa replek ya,
Doa monoton hafalan tanpa pikir tanpa rasa.
Menurutku, banyak permintaan kita yg rasa-rasanya belum dikabulkan Tuhan, apalagi permintaan itu hanya lama tercetus di dalam hati saja atau hanya berandai-andai “take off”. Atau permohonan itu tak pernah diucapkan secara tegas dan sungguh-sungguh ditransmit kepada-Nya.
Tapi, secara tak sadar, banyak juga hal-hal yg tidak kita minta justru bagai sekonyong-konyong ada tanpa praduga. Keberadaan kita dan properti kita kini kebanyakan diluar perhitungan akal rasio kita semula. Ada yang telah merasa memperoleh lebih dari yang diharapkan semula, ada yg telah merasa cukup dan ada juga yg masih merasa kurang dari yg selayaknya hrs dia peroleh jika dibandingkan dgn amal-soleh perbuatannya. Bila aku telah merasa cukup dari apa yg aku butuhkan kini dan bersyukur kepadaNya, maka aku hrs percaya bahwa keberadaanku kelak pun akan di-cukupkan-Nya juga. Pengharapanku itu pun pasti akan jauh dari pengharapanku saat ini tentu, karena Dia tau kebutuhanku yang sebenar-benarnya.
Mengapa Tuhan tidak serta merta mengabulkan apa yg kita minta? Apakah doa-doa permohonan kita itu tertuju pada Tuhan yg salah sehingga yg kita terima selalu yg lucu-lucu? Atau, apakah hal ini karena doa-doa kita itu belum pernah ngecun kepadaNya, walau rasa-rasanya komponen kita sudah bersih tata cara pun tokcer? Atau apakah permintaan kita itu belum pantas kita miliki karena ada banyak prasyarat utk merealisasikan permintaan yg seperti itu, “take off” misalnya. Dgn kata lain, apakah permintaan kita itu terlalu muluk-muluk atau aneh-aneh sehingga selalu dicuekin? Atau apakah permintaan kita itu tidak kita mengerti sepenuhnya apa dan hanya meminta begitu saja ikut-ikutan komat-kamit hingga permintaan itu latah saja. Atau kita tidak merasa bertanggungjawab atas permintaan yg seperti itu? Atau apakah kita tidak tau apa yg kita minta, sehingga kita pun tidak tau juga apakah kita pernah menerimanya? Atau dll, hh!
Berikut adalah imajinku ttg permintaan-permintaan kepada Tuhan,
yang percis sama dengan sumber dari suatu mailist.
Demikian:
Aku meminta kepada Tuhan utk menyingkirkan kesedihanku,
Aku meminta kepada Tuhan utk menyempurnakan tubuh-cacatku,
Aku meminta kepada Tuhan utk menghadiahkanku kesabaran,
Aku meminta kepada Tuhan utk memberiku kebahagiaan,
Aku meminta kepada Tuhan utk menjauhkan penderitaan,
Aku meminta kepada Tuhan utk menumbuhkan rohku,
Aku meminta kpd Tuhan segala hal agar aku dpt menikmati hidup,
Aku meminta kpd Tuhan utk membantuku mengasihi orang lain,
Seperti Dia mengasihi aku,
Jadi mungkin:
Bila kita nggak pernah ngecun dgn Tuhan,
Periksalah keinginan-keinginan tubuh kita,
Periksa juga keinginan-keinginan roh kita,
Lalu jiwa menimbang-nimbang nyimpulkan,
Baru berdoa dgn gambar yg jelas dan pas …
Bukan doa bergambar “take off”.
Salam Damai Sejahtera!
Setuju Brat!
Jadi intinya semua asesoris dan fitur sudah lengkap diberikan oleh Tuhan. Lalu mau minta apa lagi? Olahlah diri ini agar menjadi apa yang kita mau. Hasil akhir dari sebuah doa yang khusyuk adalah peningkatan keyakinan dan visualisasi bahwa doa itu akan segera mewujud. Sinyal enerji positif sudah terpancar. Tinggal menunggu sinkronisasi dengan pancaran enerji positif dari orang lain, atau dari enerji illahi yang tersebar di alam ini.
Betul Brat!
Sinyal itu lambat-laun beresonansi.
Tujuan akhir adalah menjadi.
Menjadi mulia!
Salam Damai!