Menangkal Kehancuran Global

Pada artikel ini akan disampaikan persiapan apa yang dilakukan oleh orang-orang di Barat sana untuk menangkal kehancuran global, atau setidak-tidaknya meminimalkan resiko yang terjadi. Dan seandainya resiko itu benar-benar tidak bisa ditangkal, maka usaha apa saja yang sudah dilakukan.

Sengaja saya menggunakan kata kehancuran global untuk menggantikan kata kiamat, dan itu dilakukan agar pembahasan menjadi menarik dan sama-sama mengacu pada bukti ilmiah, imajinasi dan logika.

Jelas kiamat tidak bisa diramalkan, karena banyak variabel yang mempengaruhinya. Ada beberapa kemungkinan terjadinya kiamat karena faktor yang berasal dari luar bumi, seperti misalnya ledakan supernova pada bintang yang dekat dengan bumi, atau luncuran dari benda langit (asteroid) yang menghantam bumi.

Setiap hari bumi ini dihujani ribuan meteor dan untungnya belum ada yang berukuran gigantik. Belum lagi dark matter yang baru terdeteksi setelah melewati bumi. Seandainya ada dark matter berukuran gigantik yang menabrak bumi, masih belum bisa diperkirakan separah apa kerusakan yang terjadi.

Selain faktor dari luar bumi, ada juga faktor dari bumi sendiri yang merupakan campuran antara ulah alam dan ulah manusia, diantaranya ialah:

• Pemanfaatan sumber alam secara berlebihan, terutama penyedotan minyak bumi. Ada teori yang mengatakan bahwa minyak bumi itu berfungsi sebagai pelumas dari lempengan bumi sehingga bisa mengurangi efek guncangan (gempa bumi) yang terjadi karena friksi atau benturan antar lempengan.
• Penggunaan aerosol yang diduga kuat sebagai penyebab berkurangan ozon di lapisan atas atmosfir.
• Penggundulan dan pembakaran hutan. Sudah lama diketahui bahwa hutan dapat menghasilkan banyak oksigen yang berguna bagi kehidupan di muka bumi ini. Dan penggundulan hutan tentu akan mengurangi produksi oksigen tersebut. Indonesia berperan sangat besar dalam penggundulan dan pembakaran hutan ini.
• Penggunaan peralatan canggih seperti HAARP yang dapat menimbulkan pola acak di ionosfir dan bisa mempengaruhi kestabilan atmosfir bumi.
• Eksperimen canggih seperti Large Hadron Collider yang direncanakan untuk membuat black hole mini. Hasil eksperimen ini bisa menjadi tidak terkontrol karena sudah bermain dengan enerji yang luar biasa besar dari tumbukan proton.
• Perlombaan pembuatan senjata militer canggih. Sekarang ini sudah ada berapa peralatan canggih pemusnah massal dengan penggunaan plasma, ultrasound dan Tesla. HAARP itupun juga bisa digunakan sebagai senjata pemusnah massal.

Lalu, persiapan apa yang sudah dilakukan oleh mereka? Berikut ini adalah persiapan yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan ilmuwan dari Barat.

1. Mencegah tumbukan asteroid

Ini dilakukan dengan menggunakan arsenal nuklir untuk menghancurkan asteroid, atau menggunakan metoda Solar Sail (link 1, link 2) untuk membelokkan trayektori asteroid. Banyak penelitian dan uji coba yang sudah dilakukan oleh Nasa, dan dapat dilihat di [sini].

2. Membuat DUMB (Deep Underground Military Base)

Ini adalah instalasi bawah tanah di daerah batuan granit yang merupakan batuan paling padat dan keras. Instalasi ini dibuat dengan menggunakan bor yang bisa melumerkan batu di sekitarnya sehingga tidak perlu ada sisa buangan yang harus dilkeluarkan. Instalasi ini diharapkan dapat bertahan terhadap ledakan nuklir tepat di atasnya. Entahlah kalau dihantam meteor sebesar pulau Kalimantan. Mungkin bisa ambles semuanya ke pusat bumi.

Kehebatan instalasi ini adalah mereka memiliki instalasi pembangkit tenaga tersendiri dan juga memiliki kebun artifisial dan peternakan yang bisa menghidupi semua penghuni DUMB itu sampai berbulan-bulan. Video ini menjelaskan dengan detail apa saya yang ada dalam DUMB itu.

Ada sedikit catatan saya, gambar pada menit ke 2:11, adalah gambar saluran pembuangan air di Jepang, dan tidak ada hubungannya dengan DUMB ini. Mungkin maksudnya si pembuat fim hanya untuk mendramatisir cerita saja.

Saat ini diperkirakan ada ratusan DUMB ini yang saling terhubung dengan kereta bawah tanah yang konon mencapai kecepatan Mach-1. Salah satu DUMB yang sangat kontroversi adalah yang berada di bawah landasan Denver Airport. Di airport ini jelas-jelas terpampang monumen berlogo Free Masonry, yang diduga erat ada kaitannya dengan Illuminati.

3. Menyimpan Hard Disk Data Peradaban di Bulan

Hard disk yang berisikan semua pengetahuan manusia di muka bumi ini telah ditanam di bawah permukaan bulan. Tujuannya adalah jika terjadi kehancuran total dan tidak ada satupun yang selamat, diahrapkan hard disk itu dapat dibaca oleh manusia dari peradaban berikutnya. Minimal untuk memudahkan mereka mempelajari sejarah manusia. Semua ini adalah langkah awal. Langkah berikutnya adalah membuat koloni manusia dan membuat pemancar radio yang bisa mengirimkan sinyal komunikasi ke bumi untuk memberi informasi bagaimana cara bertahan setelah kehancuran global.

4. Membuat jam berdurasi 10.000 tahun

Prototype jam yang diberi nama Clock of The Long Now ini selesai dibuat pada tahun 1999 dan tingginya sekitar 2 meter. Jam ini sekarang ditempatkan di Science Museum di London. Pada Desember 2007 dibuat lagi dua buah prototype yang ditempatkan di The Long Now Museum & Store dan di Fort Mason Center di San Fransisco.

Jam ini sengaja dibuat dari barang yang tidak berharga, sehingga diharapkan tidak akan dicuri atau dipreteli. Generasi mendatang diharapkan juga bisa memperbaiki jam itu kalau rusak. Cukup dengan menggunakan peralatan seperti yang dijumpai pada Bronze Age . Mekanisme kerja jam juga sudah disesuaikan agar tahan terhadap berbagai kemungkinan perubahan lingkungan seperti temperatur, guncangan, perubahan orbit, sinar matahari dan lain-lain.

5. Mendokumentasikan Seluruh Bahasa

The Rosetta Project telah selesai mengumpulkan 1500 bahasa dalam 13.000 halaman dokumentasi. Proyek ini dilakukan dengan asumsi bahwa dalam 100 tahun ke depan diperkirakan 50-70% bahasa akan punah dan sedikit sekali yang didokumentasikan.

Dukumentasi itu dibuat dalam sebuah bola dengan gambar bumi ditengahnya, dan ditulis dalam delapan bahasa. Huruf pada bola dimulai dari huruf yang normal, dan kemudian mengecil terus sampai ke tengah sumbu bola. Huruf terkecil berukuran 0.5 mm dan harus dibaca dengan mikroskop berkekuatan 650x optical zoom.

6. Melakukan Geo Engineering atau Planet Hacking

Hal ini memang sedang menjadi perhatian dari para ilmuwan dan pemerintah. Yang akan dilakukan adalah mengubah iklim secara artifisial untuk menetralisir efek dari pemanasan global dan perubahan cuaca yang buruk. Itu bisa dilakukan dengan menambahkan sejenis material ke atmosfir atau mengubah komposisi lautan dan daratan.

7. Membuat Tempat Penyimpanan Anti Hancur

The Svalbard Global Seed Vault dibuat untuk menjaga kekurangan pangan di dunia. Di tempat ini disimpan 40.000 jenis bibit, berikut dengan sejumlah besar kontainer penyimpan bibit untuk mengantisipasi adanya krisis pertanian dan perkebunan.

Tempat ini dibangun di kepulauan Svalbald Arctic, 1300 kilometer dari kutub utara. pembangunan menghabiskan dana sekitar 9 juta dollar, dan dibiayai sepenuhnya oleh Norwegia. Biaya operasional ditanggung bersama oleh Bill & Melinda Gates Foundation , Inggris, Norwegia, Australia, Swiss, dan Swedia, dan beberapa sumbangan dari negara berkembang seperti Brazil, Colombia, Ethiopia, dan India.

Jadi itu adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan dan pemerintah Barat untuk menangkal atau mengurangi resiko kehancuran global. Bencana katastropik memang tidak bisa diramal, tetapi perlu dibuatkan mitigasi bencana sedetail mungkin. Termasuk dengan melibatkan para ilmuwan dan berbagai peralatan canggih dan mutakhir.

Dikemas oleh: Lambang (LambangMH.wordpress.com)